Badan Antariksa Eropa (ESA) menduga hal tersebut setelah melihat citra wilayah Mars bernama Osuga Valles yang dipotret oleh wahana antariksa Mars Express pada 7 Desember 2013.
Osuga Valles adalah lembah bagian dari jurang Vallis Marineris. Lembah itu membentang sepanjang 164 km.
"Banjir yang katastrofik diduga membentuk Osuga Valles yang mengalami erosi parah dan fitur di dalamnya," demikian dinyatakan ESA.
Berdasarkan alur pada citra hasil tangkapan Mars Express yang sempit dan bercabang serta polanya, ESA memperkirakan arah arus dan kecepatan banjir saat itu.
"Alur di sekitar wilayah serupa kepulauan itu mengindikasikan bahwa arah aliran menuju timur laut," demikian keterangan ESA dalam situs webnya.
"Saluran yang sempit dan bercabang menunjukkan bahwa air pada masa itu bergerak cepat," imbuh ESA di situs webnya, Kamis (10/4/2014).
Mencermati lebih detail citra Mars Express, ESA menduga bahwa adanya pertemuan antar-saluran menunjukkan bahwa wilayah Mars itu mengalami beberapa kali banjir.
Air yang membanjiri wilayah Osuga Valles diduga mengalir dari bagian utara (atas pada gambar) lalu memencar ketika bergerak semakin ke selatan.
Air terus mengalir dan mengerosi wilayah paling selatan (bawah pada gambar). Sampai di wilayah paling selatan, belum bisa diduga apakah air itu mengalir ke perairan bawah permukaan atau danau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.