Proses yang paling rumit mungkin adalah memastikan tak adanya kontaminan dalam kultur lumut yang berdasarkan penanggalan karbon berusia 1.530 tahun.
Baik di Arktik maupun Antartika, lumut adalah bagian penting dari ekosistem. Organisme ini berperan seperti tumbuhan besar, menyerap karbon.
Pertanyaannya kemudian, bila lumut tua berhasil dihidupkan kembali, mampukah dia menyerap karbon yang dihasilkan manusia?
Menurut Convey, lumut yang beku di Arktik sudah mati dan tak bisa direvitalisasi. Jadi, sudah tak bisa lagi menyerap karbon.
Di Antartika, lumut memang masih bisa "dihidupkan". Namun, bila itu dilakukan, berapa lumut yang harus "dihidupkan"?
Apapun, riset ini menguak satu hal. Tumbuhan ternyata mampu bertahan jauh lebih lama dari yang diduga manusia sebelumnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.