Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2014, 20:41 WIB
Kompasianer Dokter Andri Psikiater,
Asep Candra

Tim Redaksi

Sumber Kompasiana


KOMPAS.com -
Belum seminggu saya pulang dari Paris untuk mengikuti International Summit Meeting in Depression. Saya bersama salah satu rekan dari Indonesia bersama-sama dengan para psikiater dari berbagai negara Eropa mengikuti acara yang berlangsung dua hari ini di Hotel Le Meridien,Etoile, Paris. Kunjungan ke Eropa untuk melakukan seminar kali ini adalah kunjungan pertama saya karena selama ini saya lebih rutin ke Amerika Serikat untuk memperbarui pengetahuan saya khususnya di bidang Psikosomatik Medis.

Satu hal yang menarik yang mungkin bisa saya ceritakan kepada pembaca di sini adalah tentang gejala yang biasanya muncul dan dialami oleh pasien-pasien di Eropa dibandingkan mungkin di Amerika Serikat. Hal ini terungkap dalam pemaparan kasus-kasus depresi yang didiskusikan pada saat acara summit meeting ini.

Anhedonia

Gejala Anhedonia atau ketidakmampuan menikmati sesuatu hal yang awalnya dinikmati adalah salah satu gejala yang sering diungkapkan pada pemaparan kasus-kasus depresi di acara summit ini. Beberapa psikiater yang mengungkapkan kasus-kasus pasien mereka menekankan anhedonia sebagai salah satu gejala yang penting yang dianggap menjadi salah satu faktor penentu juga keberhasilan terapi.

Hal ini agak sedikit berbeda dengan apa yang saya dengar dan dapatkan dari kasus-kasus yang biasanya diungkapkan psikiater-psikiater di Amerika Serikat tentang pasien-pasiennya.

Ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu karena kelelahan adalah salah satu gejala depresi yang paling sering dikaitkan dengan kasus-kasus depresi yang dialami oleh orang Amerika Serikat. Tentunya gejala Anhedonia juga terdapat namun tidak menjadi fokus karena bagi mereka yang menjadikan sulit adalah ketika seseorang tidak mempunyai tenaga untuk melakukan aktivitas kerja sehari-hari. Ketidakmampuan menikmati hobi bukan menjadi salah satu faktor yang penting. Yang penting adalah bisa bekerja dan mempunyai tenaga untuk itu.

Beda sudut pandang

Saya hanya mencoba untuk menganalisis bagaiamana penekanan untuk satu kondisi gangguan jiwa bisa bermakna berbeda dalam segi penekanan gejala. Betul memang harus dipahami bahwa walaupun diagnosisnya sama misalnya Gangguan Depresi Mayor, gejala yang dialami pasien bisa berbeda.

Secara klasik, keluhan depresi yang utama adalah Mood atau suasana perasaan yang menurun, hilangnya minat atau rasa putus asa dan psikomotor yang menurun. Kalau dilihat dari gejala yang dikeluhkan maka ketiga gejala klasik tersebut biasanya terdapat pada pasien depresi hanya saja mungkin penekanan gejala mana yang menonjol itu juga terkait individu masing-masing.

Saya menjadi berpikir apakah karena karakter budaya dan latar belakang sehingga orang Eropa lebih mengutamakan gejala Anhedonia dan orang Amerika lebih mengutamakan gejala psikomotor atau yang terkait dengan kelelahan dan ketidakmampuan bekerja.

Memang jika dilihat suasana di Eropa dalam hal ini Paris agak sedikit berbeda dengan suasana di Amerika. Paris terlihat lebih santai. Jamuan makan malam pun lebih formal dan lama, banyak diisi oleh ngobrol-ngobrol. Sedangkan ketika di Amerika Serikat, semuanya agak lebih cepat dan makan buat sesuatu yang bisa untuk berlama-lama.

Tapi tentu ini belum bisa menyimpulkan karena saya baru melihat satu kota di Eropa sedangkan masih banyak pula yang belum dieksplorasi. Namun demikian penekanan gejala yang berbeda di kedua benua ini membuat kita semakin menyadari bahwa hubungan kultural dan latar belakang suatu masyarakat tersebut akan berhubungan juga dengan karakter gejala yang ditampilkan dalam diri pasien-pasien yang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Bagaimana dengan Indonesia? Sepertinya perlu juga untuk mengadakan penelitian terkait hal ini yang tentunya didapatkan dari kasus-kasus yang ada dalam praktek sehari-hari. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Salam Sehat Jiwa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Kompasiana
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com