Ilmuwan mengungkapkan, jejak kaki itu adalah jejak tertua yang ditemukan di luar Afrika. Temuan ini bisa mengubah sejarah manusia bermigrasi ke luar benua itu pada masa lalu.
Jejak kaki itu tepatnya ditemukan di wilayah berlumpur seluas 40 meter persegi. Total jumlah jejak kaki yang ditemukan 50 buah.
Menurut ilmuwan, jejak kaki itu sudah ada sejak zaman es. Jejak itu lalu tersembunyi karena tertutupi es dan tanah liat.
Secara tentatif, ilmuwan mengungkapkan bahwa jejak kaki itu berasal dari masa 950.000-850.000 tahun lalu. Namun, studi masih diperlukan untuk mengonfirmasinya.
Dipaparkan iflscience.com, Jumat (8/2/2014), ilmuwan menduga bahwa jejak kaki itu adalah milik spesies Homo antecessor, spesies antara H ergaster dan H heidelbergensis.
Ukurannya menunjukkan bahwa jejak kaki itu milik individu dengan beragam variasi umur, kebanyakan dua laki-laki dewasa, tiga perempuan dewasa, dan sekitar empat anak.
Penemuan jejak manusia purba ini adalah hasil studi Nick Ashton serta British Museum dan rekannya. Temuan dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, Kamis (7/2/2014).
Jejak kaki manusia purba itu sebenarnya masih bisa diselidiki lebih lanjut. Namun, kini jejak kaki itu terancam oleh erosi.
Ilmuwan telah memotret jejak kaki itu dalam tiga dimensi. Namun, jejak sudah mengalami kerusakan, dan banyak yang tak jelas.
Saat ini dipercaya bahwa manusia keluar dari Afrika pada 200.000 tahun lalu. Bila terbukti bahwa jejak manusia purba ini berusia 800.000 tahun, maka sejarah migrasi manusia harus direvisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.