Gagasan tersebut dilontarkan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan oleh satelit GLONASS, GPS, dan Galielo selama 9 bulan.
Menurut data satelit itu, Bumi punya massa 0,005 hingga 0,008 lebih besar dari yang dinyatakan International Astronomical Union (IAU).
Harris seperti diberitakan New Scientist, Kamis (2/1/2014), mengatakan bahwa massa yang lebih besar itu bisa diterangkan oleh adanya materi gelap.
Harris mengatakan, kemungkinan ada piringan materi gelap dengan ketebalan 191.000 km dan diameter 70.000 km.
Materi gelap diduga menyusun 80 persen dari semesta. Namun, masih banyak yang belum diketahui tentang materi gelap, termasuk distribusinya di Tata Surya.
Gagasan tentang adanya materi gelap di sekeliling Bumi juga pernah dilontarkan oleh Steve Adler dari Institute of Advance Studies di Princeton, New Jersey, pada tahun 2009.
Menurutnya, materi gelap bisa menerangkan mengapa wahana antariksa bisa bergerak dengan kecepatan di luar dugaan ketika meninggalkan Bumi.
Tentang kesimpulan massa Bumi yang sedikit lebih besar, Harris belum memperhitungkan faktor gangguan gravitasi Bulan dan Matahari serta relativitas yang mungkin memengaruhi satelit.
Harris mengungkapkan gagasannya dalam pertemuan tahunan di American Geophysical Union pada Desember 2013 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.