Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication mengungkap bahwa anggapan moyang manusia mirip simpanse kurang tepat. Manusia dan kera yang hidup saat ini punya jalur evolusi yang berbeda.
"Mayoritas paleoantropolog cenderung mengasumsikan bahwa nenek moyang terakhir manusia dan simpanse memiliki kemiripan dengan simpanse," kata Sergio Almecija dari Stony Brook University Medical Center.
"Tapi, ada bukti yang menunjukkan bahwa kera besar bukan 'mesin waktu hidup' yang merefleksikan masa lalu kita. Mereka juga berevolusi seiring silsilahnya terpecah dari manusia jutaan tahun lalu," imbuhnya seperti dikutip Physorg, Selasa (3/12/2013).
Almecija dan tim ilmuwan dari Amerika Serikat dan Spanyol mempelajari tulang paha atas dari spesies kera purba bernama Millemium Man yang hidup di Kenya sekitar 6 juta tahun lalu.
Studi Almecija dan rekannya merupakan yang pertama yang membandingkan Millenium Man, manusia, kera yang masih hidup sekarang, serta fosil kera yang berasal dari masa 23 - 5,3 juta tahun yang lalu.
Analisis mereka menempatkan spesies Orriron tugenensis yang masih memanjat pohon dan berjalan tegak di antara moyang kera dan manusia serta garis keturunan yang kemudian melahirkan manusia modern.
Hasil penelitian ini mengisi gap evolusi. Terungkap pula bahwa moyang manusia modern menyerupai Orriron tugenensis dan jauh berbeda dengan simpanse yang sudah terpisah dari garis evolusi manusia 7-6 juta tahun lalu.
Spesies terakhir sebelum berkembang menjadi manusia hingga saat ini belum diketahui. Namun, ilmuwan menduga, mereka berjalan seperti kera saat ini, tetapi dengan mengandalkan telapak.
Menurut ilmuwan, moyang terakhir itu punya tangan yang lebih pendek dan kecil, jari lebih tegak dari simpanse modern, dan kemungkinan tidak bergerak dengan cara berayun di pohon tetapi dengan mengandalkan tangan dan kaki untuk bergeser di kanopi.
Almecija menuturkan, kera pada masa lalu jauh lebih beragam dari sekarang. Karena mereka tidak mirip dengan simpanse saat ini, kadang mereka luput dari perhatian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.