Keju Ini Dibuat dari Bakteri di Pusar Manusia

Kompas.com - 02/12/2013, 18:41 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Pernahkan membayangkan keju yang dibuat dengan bakteri dari tubuh manusia?

Pada bulan November 2013, Science Gallery di Dublin memamerkan keju tersebut. Pengunjung yang masuk ke museum dapat mencium aromanya, tetapi tidak diperkenankan memakannya.

Keju tersebut adalah buatan ilmuwan Amerika, Christian Agapakis, serta pakar bau asal Norwegia, Sissel Tolaas.

Keduanya mengoleksi bakteri dari pusar. Tak cuma bagian itu, bakteri juga dikoleksi dari kaki, ketiak, dan bagian lainnya.

"Setiap orang memiliki keunikan dan keragaman bakteri yang hidup di kulitnya dan bisa diamplifikasi menggunakan teknik mikrobiologi serta ditumbuhkan pada susu menjadi keju," kata Agapakis.

Total, ada 11 keju yang dibuat. Pembuatan keju dengan bakteri dari tubuh manusia itu sendiri adalah bagian dari proyek Selfmade.

Untuk membuatnya, Agapakis dan Tolaas mengusapkan kapas steril ke bagian tubuh manusia. Setelah itu, ilmuwan mengisolasi dan menumbuhkannya lebih dulu. Setelahnya, barulah bakteri dimasukkan pada susu hingga membentuk keju.

Mengejutkan, ternyata keju yang dibuat memiliki bau persis seperti baru bagian tubuh manusia di mana bakteri didapatkan.

"Tidak mengejutkan bahwa kadang bau keju dan bau badan sama. Tetapi, ketika kita mulai bekerja bersama, kita terkejut karena bukan hanya keju dan bagian tubuh seperti kaki yang sama, populasi mikrobanya juga sama," jelas Agapakis seperti dikutip Dazeen, 15 November 2013.

Proyek Selfmade bertujuan untuk menunjukkan bahwa bakteri yang ada di tubuh juga bisa terdapat di makanan. Selain itu, tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa bakteri bisa dimanfaatkan untuk hidup manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau