Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/11/2013, 18:49 WIB
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com — Ratusan bahkan ribuan keping koin emas ditemukan di Kuala Krueng Doy, Gampong Pande, Banda Aceh. Di balik heboh warga setempat yang sibuk berburu dan memperjualbelikan koin tersebut, tersisa pertanyaan, mengapa ada begitu banyak koin yang dengan mudah ditemukan?

Sejarawan Aceh, Drs Rusdi Sufi, Rabu (13/11/2013), mengatakan, ada dua kemungkinan peristiwa yang menyebabkan koin-koin di dalam sebuah kaleng yang sudah keropos itu didapati berada di dasar tambak seorang warga Dusun Tgk Dikandang, Gampong Pande, Banda Aceh.

Kemungkinan pertama, kata Rusdi Sufi, koin emas yang merupakan mata uang dirham itu milik keluarga kerajaan dari salah satu sultan di Aceh, mengingat Gampong Pande dulunya adalah pusat Kerajaan Aceh.

Saat tentara Belanda menyerang Banda Aceh (dulu bernama Koetaradja) pada akhir Maret 1873, mereka masuk melalui Pantai Cermin. Kawasan ini tak begitu jauh dari Gampong Pande.

Karena gempuran dari arah laut itu sifatnya mendadak, sultan Aceh saat itu, Alaidin Muhammadsyah, dan keluarga kerajaan, termasuk pandai emas, pandai besi, dan penduduk Gampong Pande buru-buru mengungsi ke tempat aman, yakni Dalam Darud Dunia. Lokasinya di sekitar Pendapa (Meuligoe) Gubernur Aceh sekarang.

Rusdi Sufi memperkirakan, pada saat terjadinya eksodus warga dari Gampong Pande ke Dalam itulah si pemilik koin-koin emas tak sempat lagi menyelamatkan barang berharga tersebut sehingga tertinggal di lubang tempatnya selama ini ditanam atau disembunyikan, sampai kemudian pada Senin lalu ditemukan oleh pencari tiram.

Hingga awal Januari 1874, Gampong Pande berhasil diduduki Belanda, di samping mereka berhasil merebut Meuraxa dan Masjid Raya Baiturrahman. Kondisi ini tak memungkinkan penduduk Gampong Pande yang tadinya mengungsi ke Dalam Darud Dunia bisa segera kembali lagi ke Gampong Pande.

Sultan Alaidin Muhammadsyah saat itu harus mengungsi lagi dari Dalam ke Pagar Air (Pagarayee) dan akhirnya mangkat di sana pada Januari 1874 karena diserang kolera.

Dugaan kedua, kata Rusdi Sufi, koin-koin emas yang tersimpan dalam kaleng itu merupakan milik keluarga istana yang berlokasi di Gampong Pande pada abad ke-19. Namun, karena ada peristiwa alam, yakni naiknya air laut ke kawasan Gampong Pande—Rusdi menyebutnya sejenis tsunami—maka penghuni Gampong Pande lari berpencar, di samping ada yang menjadi korban.

Rusdi memperkirakan, pada saat itulah kaleng berisi koin-koin emas hanyut dan bergeser jauh dari tempatnya semula disimpan, lalu tertimbun oleh sedimen lumpur.

Rusdi tidak bisa memastikan sebab mana yang dominan dari dua kemungkinan itu. Ia hanya menyarankan perlu dilakukan riset dan analisis kepurbakalaan oleh arkeolog di lokasi temuan koin-koin emas itu untuk menjawab banyak hal tentang misteri ratusan koin emas yang diyakini sebagai mata uang Kerajaan Aceh itu.

Rusdi juga menambahkan bahwa peristiwa ditemukannya koin emas dan koin timah dalam jumlah banyak bukanlah hal baru di Aceh. Pada 1949, katanya, di Gampong Bineh Blang, Pagar Air, Aceh Besar, pernah ditemukan dua peti berisi koin emas dan koin timah, saat warga menggali rumpun pohon pisang.

Taburan koin emas di samping kerangka manusia juga pernah ditemukan saat dilakukan penggalian Gunongan di dekat Pinto Khop (Taman Putroe Phang saat ini). Tentara Belanda juga menguras lempeng emas di sejumlah makam raja-raja Aceh dalam Kompleks Makam Kandang XII (kawasan Kraton saat ini). Dan Rusdi yakin, koin emas (dirham), termasuk benda-benda bersejarah lainnya, masih bisa didapatkan jika dilakukan penggalian intensif di area cagar budaya Gampong Pande.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

6 Manfaat Telur Rebus untuk Kesehatan dan Kandungan Gizinya

Oh Begitu
Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Oh Begitu
Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Fenomena
Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Oh Begitu
Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Oh Begitu
Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Oh Begitu
Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Oh Begitu
Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Oh Begitu
Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Oh Begitu
Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Oh Begitu
Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Kita
Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Membangun Desa secara Beradab

Membangun Desa secara Beradab

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+