Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/11/2013, 15:30 WIB
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com — Sejarawan Aceh, Dr Husaini Ibrahim MA, mengaku tidak heran dan tidak kaget dengan kabar temuan koin emas di Dasar Krueng Doy, Gampong Merduati, Kecamatan Kutaraja.

"Dulunya, kawasan itu masuk dalam wilayah Gampong Pande yang merupakan salah satu pusat kerajaan di Aceh sebelum masa Kerajaan Aceh Darussalam," ungkap Husaini ketika dimintai tanggapannya terkait penemuan koin emas sejenis dirham di kawasan Merduati.

Gampong Pande bukanlah lokasi yang asing lagi bagi Husaini. Pria yang kini menjabat Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya Unsyiah ini meraih gelar doktornya dengan disertasi yang mengangkat tentang peran dan sumbangan Gampong Pande bagi sejarah wilayah Indonesia, Malaysia, Brunei, termasuk sebagian Thailand dan Filipina.

Dalam disertasi berjudul "Awal Islam di Aceh dari Perspektif Arkeologi dan Sumbangannya pada Nusantara" Husaini mengklaim Islam pertama kali masuk ke Aceh melalui Gampong Pande.

"Ini dibuktikan dengan banyaknya temuan-temuan batu-batu nisan kuno atau batu Aceh di kawasan Gampong Pande," ujarnya, Selasa (12/11/2013).

Menurut Husaini, sebelum Kerajaan Aceh Darussalam berdiri, Gampong Pande merupakan salah satu pusat kerajaan di bawah Dinasti Meukuta Alam. Satu dinasti lainnya saat itu adalah Darul Kamal yang berpusat di kawasan Peukan Bilui saat ini. Kedua kerajaan ini kemudian disatukan oleh Sultan Ali Mughayatsyah, dengan pusat kerajaan di kawasan Peuniti dan Neusu saat ini.

Setelah itu, Gampong Pande menjadi kawasan industri perbengkelan atau pusat membuat segala macam hasil kerajinan dan kepandaian mengolah batu dan besi, termasuk membuat mata uang kerajaan. "Mungkin karena itulah kawasan ini dinamakan Gampong Pande," ujar Husaini.

Sejak duhulu, kata Husaini, masyarakat setempat memang kerap menemukan barang-barang kerajinan kuno di kawasan tersebut, termasuk temuan koin emas.

Biasanya, kata dia, koin-koin itu ditemukan pada saat musim hujan, persisnya ketika terjadi pengikisan tanah oleh air. Tetapi, sebelumnya tidak pernah ditemukan dalam jumlah banyak seperti kabar hari ini.

"Kalau memang benar ditemukan dalam jumlah ribuan, bisa jadi itu milik kerajaan yang disimpan atau pesanan yang belum sempat didistribusikan," kata Husaini.

Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, sempat dihebohkan oleh penemuan koin emas (dirham) dalam jumlah besar di kuala Krueng Doy, Gampong Merduati.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/11/2013) siang. Hingga Senin malam, ratusan warga terus berdatangan dan beramai-ramai menyusuri aliran Krueng Doy untuk mencari koin kuno itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan?

Oh Begitu
Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Berapa Banyak Gunung Berapi di Planet Venus?

Fenomena
Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Seperti Apa Rasanya Daging Mammoth?

Oh Begitu
Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Berapa Banyak Sampah Plastik yang Ada di Lautan?

Oh Begitu
Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Mengapa Laki-laki Berlari Lebih Cepat dari Perempuan?

Oh Begitu
Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Mengapa Minum Air Hangat Lebih Baik untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Hewan Apa yang Masa Kehamilannya Paling Lama?

Oh Begitu
Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Apakah Minum Air Dingin Tidak Baik untuk Tubuh?

Oh Begitu
Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Seberapa Cepat Bumi Berputar?

Oh Begitu
Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Mengapa Burung Tidak Jatuh dari Dahan Pohon Saat Tidur?

Oh Begitu
Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Apa Penyebab Tidur dengan Mata Terbuka?

Kita
Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Berapa Waktu Terlama Manusia Bertahan Tanpa Tidur?

Oh Begitu
Membangun Desa secara Beradab

Membangun Desa secara Beradab

Kita
Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Sejak Kapan Plastik Digunakan Manusia?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+