Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Bius, Pria Ini Menanam "Chip" Komputer di Lengannya

Kompas.com - 04/11/2013, 19:24 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Tim Cannon, seorang biohacker dari Essen, Jerman, punya keberanian untuk menanam chip komputer dalam sebuah boks dan dilengkapi dengan baterai di lengannya tanpa bantuan dokter maupun bius.

Biohacker secara sederhana bisa didefinisikan sebagai seseorang yang ingin mengupayakan kontrol penuh akan dirinya sendiri. Target yang dilakukan misalnya memantau kesehatan tubuh seoptimal mungkin, menghindari kanker, meningkatkan penyimpanan memori, dan sebagainya.

Aktivitas biohacking bisa dihubungkan dengan transhumanisme, sebuah keyakinan saat manusia bisa meningkatkan kualitas dirinya secara fisik, intelektualitas, dan fisiologis dengan bantuan teknologi. Orang yang percaya pada transhumanisme disebut dengan transhumanis.

Penanaman perangkat teknologi pada tubuh manusia ini sebenarnya bukan pertama kalinya. Sebelumnya, pernah ada upaya penanaman headphone magnetik di telinga serta penanaman chip RFID di lengan.

Namun, langkah Cannon lebih berani. Perangkat yang ditanamnya bisa dibilang komputer mini dan sudah berbaterai yang bisa diisi secara nirkabel. Faktor lainnya adalah bahwa dia menanamnya cuma dengan bantuan rekannya, Steve Haworth, yang juga seorang biohacker.

Chip komputer yang ditanam di tubuh Cannon dikembangkan oleh perusahaannya sendiri, Grindhouse Wetware. Perangkat yang dinamai Cicardia 1.0 itu digunakan untuk membaca, merekam data biometrik tubuh, dan mengirimnya ke perangkat Android.

Cicardia bersifat open source. Pengguna bisa memanipulasi data yang direkam oleh perangkat tersebut sesuai keinginan.

Saat ini, Cicardia hanya bisa dipakai untuk mengumpulkan data dasar biometrik, seperti suhu tubuh. Namun, kelebihannya, perangkat ini bisa mengirimkan data secara real time.

Perangkat ini juga memiliki tiga lampu LED. Bagi Cannon yang tangannya bertato, lampu itu bukan sekadar berfungsi sebagai lampu indikator melainkan juga menerangi tato yang dimilikinya.

Ke depan, beberapa pengembangan pada perangkat Cicardia akan dilakukan. Misalnya, menambahkan monitor getaran, kemampuan untuk berkomunikasi secara otomatis dengan perangkat lain, serta mengecilkan ukuran perangkat.

Diberitakan Extremetech, Jumat (1/11/2013), pihak Grindhouse hanya butuh waktu 18 bulan untuk mengembangkan Cicardia 1.0. Perangkat ini akan dijual dengan harga 500 dollar AS. Untuk prosedur penanaman di tubuh, pihak Cannon akan mengenakan biaya 200 dollar AS.

Jadi jelasnya, apa manfaat Cicardia? Cicardia bisa memantau kondisi tubuh, mengetahui kapan tubuh merasa stres. Bila tubuh merasa stres atau kurang sehat, perangkat bisa mengomunikasikan ke perangkat lain yang terhubung untuk menyiapkan perawatan, misalnya menyiapkan air panas, meredupkan lampu, dan sebagainya. Berminat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com