Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Jawa, Dulu Dihormati, Kini Dicaci

Kompas.com - 04/11/2013, 13:02 WIB

Prihatin dengan kondisi ini, sekitar 20 pemerhati kucing besar Indonesia membuat protokol perlindungan macan tutul jawa. Executive Officer Forum Harimau Kita Wahyudi mengatakan, protokol itu akan mengatur mitigasi dan penanganan pasca-perlindungan macan tutul jawa. Protokol ditargetkan rampung dan diserahkan pada Kementerian Kehutanan tahun ini.

”Membunyikan meriam karbit hingga menyimpan kotoran kucing yang lebih besar seperti di sekitar perlintasan macan tutul jawa juga digagas. Tujuannya, mencegah macan tutul masuk permukiman,” katanya.

Nyaris kehilangan nyawanya, Kuray dan Jagur kini jadi madu di Taman Satwa Cikembulan, Garut. Sejoli itu tak pernah mau dipisahkan. Setiap waktu nyaris dihabiskan berdua.

Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin mengatakan, perjodohan ini sangat menggembirakan karena macan tutul jawa terkenal selektif memilih pasangannya. Ia berharap perjodohan diikuti kehamilan dan kelahiran bayi macan.

Keberhasilan menjaga keberadaan macan tutul jawa di penangkaran sejatinya harus disyukuri. Hasil ini bisa menjadi indikator penting. Hutan di Pulau Jawa sudah tidak ramah lagi karena digerus manusia. (CHE/KOMPAS CETAK)

Lihat foto-foto macan tutul di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com