Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelarangan Topeng Monyet adalah Bentuk Pendidikan Lingkungan

Kompas.com - 23/10/2013, 19:14 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Dewan Pembina Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Pramudya Harzani, mengatakan bahwa target Jakarta bebas topeng monyet tahun 2014 yang diprakarsai Pemda DKI adalah bentuk pendidikan lingkungan yang baik bagi masyarakat Jakarta.

"Saya kira ini langkah bagus dan merupakan pendidikan lingkungan yang baik bagi masyarakat Jakarta," kata Pram.

Pram mengungkapkan, pelarangan itu memberikan pesan bahwa satwa liar memang tidak bisa dimiliki dan dieksploitasi untuk kepentingan manusia dan harus diberikan kesempatan untuk memperoleh kesejahteraannya.

"Satwa liar memang tempatnya di hutan, bukan di kandang atau di kota besar," ungkap Pram.

Lebih lanjut, Pram mengharapkan agar dari langkah pemberantasan topeng monyet, publik punya kesadaran yang lebih besar tentang hak dan kesejahteraan satwa. Ia berharap agar satwa liar tidak dipelihara.

"Memelihara satwa liar berisiko, baik soal serangan atau digigit sampai persoalan penyakit," papar Pram.

Tentang topeng monyet, Pram mengungkapkan bahwa memang pelarangannya diperlukan. Ada tiga alasan melarang topeng monyet, yakni karena melanggar hukum, etika, dan kesejahteraan hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com