Block memotret komet tersebut dengan kamera SBIG STX16803 CCD dan bantuan teleskop Chulman 32 inci di atas Gunung Lemmon, milik SkyCenter University of Arizona. Block memotret komet itu pada Selasa (8/10/2013).
Diberitakan Space, Jumat (18/10/2013), ISON merupakan komet yang ditemukan oleh astronom asal Rusia, Vitaly Nevski dan Artyom Novichonok, pada 21 September 2012. Nama ISON diambil dari nama fasilitas penemuannya, International Scientific Optical Network (ISON).
ISON berasal dari wilayah yang disebut Awan Oort. Komet itu bergerak menuju Tata Surya dan diperkirakan akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada tanggal 28 November 2013 mendatang.
Kalkulasi astronom menyebutkan, bila komet itu bertahan, maka komet akan bersinar terang bahkan terlihat saat siang hari. Komet akan terlihat sampai akhir tahun, membuatnya disebut Komet Natal. Kecerlangannya diperkirakan fenomenal sehingga disebut "Komet Abad Ini".
ISON kini tengah berada di orbit Mars atau berjarak 283.200.000 kilometer dari Bumi. Pada 9 Oktober 2013 lalu, teleskop Hubble memotret komet tersebut. Komet juga tampak kehijauan dengan ekor panjang berwarna putih.
Semua berharap ISON bisa bersinar terang. Namun, kemungkinan buruk tetap ada. Diberitakan AFP, Jumat lalu, ISON bisa saja mengalami disintegrasi sebelum mencapai titik terdekat dengan Matahari. Bila ini terjadi, pertunjukan spektakuler ISON terancam batal.
Walaupun tak mengalami disintegrasi, komet juga bisa "mati" saat mencapai titik terdekat dengan Matahari, pada jarak 1,2 juta kilometer dari bintang induk Tata Surya itu. Hal itu juga bisa membatalkan pertunjukan yang diperkirakan menjadi yang paling spektakuler tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.