Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuhan Serat Berpotensi Jadi Bahan Sandang

Kompas.com - 06/09/2013, 12:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keanekaragaman tumbuhan serat berpotensi dikembangkan sebagai bahan sandang. Pengembangannya akan menjaga tradisi pembuatan kain dari kulit kayu yang telah berusia ribuan tahun.

Jumlah tumbuhan serat di Indonesia setidaknya 40.000 jenis. ”Dari jumlah itu, tercatat 290 jenis tumbuhan yang merupakan penghasil serat. Tujuh puluh dua di antaranya menghasilkan jenis serat utama, sementara 128 menghasilkan serat sekunder,” kata peneliti etnobotani dari Museum Etnobotani Indonesia, Mulyati Rahayu, pada Seminar Pelestarian dan Pengembangan Tradisi Kain Kulit Kayu di Indonesia, Kamis (5/9/2013), di Museum Tekstil Jakarta.

Serat tanaman, selain sebagai bahan sandang, juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan tali- temali, kerajinan, atap rumah, bahan pembungkus, hingga bahan pembuat kertas.

Mulyati mengatakan, upaya pengembangan tanaman serat sebagai bahan sandang sangat dimungkinkan. Harapannya, meningkatkan nilai ekonomi sekaligus kesejahteraan rakyat.

Peneliti sekaligus konservator kertas dari Jepang, Isamu Sakamoto, memaparkan, saat ini tradisi membuat kain kulit kayu di Indonesia yang berusia ribuan tahun, 3.000-4.000 tahun, berada di ambang kepunahan.

Komunitas masyarakat di Lembah Bada, Sulawesi Tengah, yang sejak ribuan tahun memiliki tradisi membuat kain kulit kayu, saat ini menghadapi krisis karena pembuatan kain kulit kayu hanya dilakukan generasi tua.

”Hanya dilakukan orang-orang tua berusia 60-70 tahun,” kata Sakamoto. (DOE/KOMPAS CETAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com