Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2013, 10:00 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com - Pasar bebas tenaga kesehatan ASEAN yang akan mulai diberlakukan di tahun 2015 seharusnya tidak membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan Indonesia takut. Apalagi saat ini rumah sakit di Indonesia tidak kalah berkualitas dengan negara-negara ASEAN lainnya.

"Saat ini kita memiliki sistem akreditasi yang baru, yakni akreditasi 2012. Sistem ini memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pasien, serta keramahan," kata Direktur Jenderal Bina Upaya kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Akmal Taher di Jakarta (12/8/13).

Dengan sistem akreditasi baru ini rumah sakit wajib memberi pelayanan medis berkualitas dan aman bagi pasien. Akmal mengatakan, rumah sakit dengan pelayanan maksimal tidak perlu mewah dan mahal.

“Dengan pelayanan yang baik dan aman tentu tidak ada masalah dengan serbuan rumah sakit luar negeri ke Indonesia. Apalagi rumah sakit dari luar negeri juga tidak bisa asal bangun, harus memenuhi syarat administrasi, personel, dan peralatan,” kata Akmal.

Sejumlah dokter dari berbagai negara dikabarkan sudah siap masuk ke Indonesia. Beberapa perusahaan juga siap membangun rumah sakit di kota-kota besar di Indonesia.

Akmal menjelaskan, saat ini pemerintah mengadopsi penuh standar akreditasi rumah sakit versi JCI (Joint Commission International) dan ditambah tiga point MDGs (Millenium Development Goals). Point tersebut adalah penurunan angka kesakitan HIV/AIDS, TB, kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu. Dengan menggunakan akreditasi versi JCI, maka standar rumah sakit Indonesia sama dengan rumah sakit luar negeri lainnya.

“Pilihan tetap di tangan masyarakat. Kita juga tidak tahu berapa persen masyarakat yang kemudian beralih memilih rumah sakit Indonesia. Namun kesamaan kualitas memberi masyarakat Indonesia lebih banyak pilihan,”kata Ketua Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSSI), Sutoto Cokro.

Sutoto mengatakan, saat ini baru 13 rumah sakit seluruh Indonesia yang mendapat akreditasi 2012. Salah satu yang sudah mendapatkan akreditasi 2012 adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Menurut Sutoto, jika rumah sakit sebesar RSCM bisa melakukannya, maka akreditasi 2012 bukan masalah bagi rumah sakit lainnya. “Kita tidak menampik, butuh persiapan waktu yang tidak sebentar untuk akreditas 2012. Keahlian, pengetahuan, dan sikap seluruh perangkat rumah sakit harus berubah,” kata Sutoto.

Ia menambahkan, serbuan rumah sakit asing bisa memberi kesempatan rumah sakit Indonesia belajar, salah satunya terkait teknologi. Rumah sakit asing juga bisa memberi lapangan kerja.

Kebanyakan rumah sakit asing memilih daerah dengan populasi tinggi dan daya beli masyarakat yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com