Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Dingin Ekstrem Melanda Wilayah Selatan Jawa

Kompas.com - 01/08/2013, 19:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Suhu dingin melanda sejumlah kota di wilayah selatan Jawa. Dilaporkan, suhu, terutama ketika malam, jauh lebih rendah dari biasanya.

Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu di Kota Malang mencapai 17 derajat celsius. Biasanya, suhu kota tersebut berkisar antara 27 dan 28 derajat celsius.

Yogyakarta juga mengalami suhu ekstrem dingin. Dilaporkan, suhu Yogyakarta mencapai 19 derajat celsius.

Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem pada BMKG Hariadi mengatakan, "Suhu dingin ini tanda bertiupnya angin dari Australia."

Angin dari Australia merupakan angin yang kering dan dingin, tanda bahwa Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

"Suhu turun di beberapa daerah adalah sebagai akibat angin musim yang berhembus dari daratan Australia yang telah memasuki musim dingin," kata Hariadi.

Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian mengatakan, angin dingin dari Australia menarik air dari samudra, memengaruhi cuaca lokal.

"Ini disebut upwelling. Angin yang bertiup menarik air. Semakin kencang angin, semakin dalam air yang ditarik, suhu menjadi lebih dingin," kata Edvin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2013).

Dalam proses upwelling sendiri, air dari kedalaman yang lebih dalam sendiri akan naik ke atas karena air di permukaan ditarik oleh angin. Air dari laut yang lebih dalam punya suhu lebih rendah.

Edvin mengatakan, suhu dingin yang dicapai kali ini tergolong biasa. Beberapa tahun sebelumnya, suhu di Sukabumi pernah mencapai 14 derajat celsius.

Hariadi menambahkan, suhu dingin juga terjadi karena cuaca malam hari di beberapa daerah cenderung cerah. Hal ini karena angin dari Australia menghambat pembentukan awan.

"Di samping pengaruh suhu dingin Australia juga pengaruh lokal cuaca pada malam hari yang sangat cerah sehingga tanah menjadi lebih dingin karena pelepasan panas dari Matahari maksimal," urainya.

Saat cuaca berawan sebelumnya, panas dari Bumi yang hendak lepas ke atmosfer tertahan oleh pumpunan awan.

Edvin menuturkan, angin dari Australia akan bergerak sehingga akan memengaruhi wilayah secara bergilir, mulai dari Nusa Tenggara, Bali, Jawa, hingga berakhir di Bengkulu.

Sebelumnya, dilaporkan Antara, Kamis (15/7/2013), suhu dingin lebih rendah dari 20 derajat celsius terjadi di wilayah Nusa Tenggara.

Edvin mengatakan, "Suhu dingin ini tidak akan berlangsung lama. Mungkin sekitar 3 minggu. Setelah itu angin akan bergerak memengaruhi wilayah di Jawa Barat."

Walaupun demikian, pengaruh angin dari Australia ini juga perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan gelombang tinggi. Di tengah suhu dingin, masyarakat juga perlu menjaga kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com