Morwood meninggal pada usia 62 tahun. Kabar meninggalnya profesor Universitas Wollongong yang dijuluki "Gandalf" ilmu pengetahuan ini membawa duka mendalam bagi dunia sains terutama kalangan komunitas arkeologi dunia.
Rekan Profesor Morwood, Direktur Archae-Aus, Fiona Hook, mengatakan bahwa Morwood akan dikenang karena semangat dan kontribusinya bagi ilmu pengetahuan.
"Profesor Mike Morwood adalah seorang peneliti tak kenal lelah dengan kepentingan penelitian di Asia-Pasifik dan wilayah Australasia," katanya.
Profesor Morwood memulai kariernya mempelajari seni cadas Aborigin di Kimberley, yang membuatnya terjun lebih dalam meneliti asal usul orang Asia pertama yang datang ke Australia.
Seorang sahabat lama, Profesor Bert Roberts, mengatakan, penemuan Homo floresiensis adalah sebuah prestasi yang luar biasa oleh seorang arkeolog besar. "Itu adalah petualangan seumur hidup untuk Mike," katanya.
"Fakta bahwa dia benar-benar bisa menemukan spesies baru manusia, maksudku, berapa banyak arkeolog dan antropolog pernah bisa melakukan itu?"
Bersama Kompas
Dengan segala keramahan, di tepi tebing batu, tim ekspedisi berdiskusi mengenai temuan barunya yaitu sejumlah fosil binatang purba dan ribuan fosil alat batu di lokasi ekskavasi.
Baru-baru ini, profesor Morwood bekerja bersama warga menganalisis seni batu di Dataran Tinggi Mitchell di Australia Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.