Benjamin Radford, kolumnis Bad Science di situs berita sains Livescience, seperti dikutip situs berita itu, Jumat (12/7/2013), mengatakan bahwa praktik pemakaman "vampir" itu adalah buah ketidaktahuan soal pembusukan mayat.
Sebagai contoh, banyak mayat yang dikubur mungkin akan terdekomposisi segera. Namun, pada mayat yang dikubur di musim dingin, proses pembusukan mungkin akan lebih lambat.
Radford berpendapat, pada mayat yang dikubur di musim dingin, pembusukan pada saluran pencernaan akan membuat mayat gembung, memicu darah keluar ke mulut. Bila dilihat, mayat akan tampak seperti sehabis meminum darah.
USA Today pada Sabtu (13/7/2013) memberitakan bahwa arkeolog masih sulit untuk menentukan waktu kapan "vampir" yang kerangkanya ditemukan di Polandia dikubur.
Namun, mereka menduga bahwa individu tersebut dikubur jauh sebelum tahun 1914, waktu di mana permakaman "vampir" terakhir ditemukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.