Tak Disangka, Langit Malam Bumi Ramai "Bulan Artifisial"

Kompas.com - 12/07/2013, 21:21 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Memandang langit fajar atau senja sering kali kita akan disuguhi pemandangan serupa bintang yang bergerak. Sadarkah kita bahwa apa yang kita lihat sebenarnya adalah satelit alias bulan artifisial yang dibuat manusia dan dikirim ke orbit untuk misi tertentu?

Tak disangka, ternyata ada banyak satelit yang mengorbit Bumi sehingga langit malam sebenarnya ramai oleh "bulan artifisial". Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 3.000 satelit yang mengitari Bumi. Sementara jumlah sampah antariksa mencapai lebih dari 6.000.

Satelit kadang bisa dianggap sebagai bintang karena juga bercahaya. Satelit tampak terang karena jaraknya yang dekat dengan Bumi. Sementara cahaya satelit yang mirip bintang adalah refleksi dari cahaya Matahari.

Dalam tulisannya di Universe Today, Kamis (11/7/2013), David Dickinson, seorang guru dan penulisa sains, mengungkapkan bahwa ada banyak satelit di sekitar Bumi yang bisa dilihat dengan mata telanjang atau dengan peralatan sederhana seperti binokuler.

Dickinson mengatakan, terdapat banyak situs web yang bisa diakses untuk mengetahui suatu obyek satelit yang sedang melintasi tempat di mana kita berada. Salah satu yang secara khusus memberitahukan satelit yang akan melintas adalah situs Heaven's Above.

Dari situs tersebut, bisa diketahui waktu pasti satelit akan melintas, durasi perlintasannya, serta lokasi langit tempat satelit tersebut tampak. Diberikan pula informasi kecerlangan satelit dilihat dari Bumi. Salah satu informasi, misalnya, International Space Station (ISS) yang melintasi Indonesia, Selasa (9/7/2013) dini hari.

Situs lain yang bisa dilihat adalah CALSky. Situs ini bahkan mampu memberitahukan satelit yang akan transit di muka Bulan atau Matahari walaupun pada akhirnya sangat sulit mengamati peristiwa itu dengan mata telanjang. Situs lain yang cukup mudah untuk dipahami bagi pemula adalah Space Weather.

Mike Weasner International Space Station diabadikan saat transit di muka Bulan.

Jika ingin yang lebih profesional, bisa juga mencoba membuka situs-situs seperti Celestrak, SAT-Flare Tracker 3D, Orbitron, dan juga NORAD Space-Track. Bila ingin ikut berinteraksi bersama para pemburu satelit lain di seluruh dunia, mailing list SeeSat-L merupakan sebuah pilihan yang tepat.

Dickinson mengatakan, mengamati satelit sebenarnya gampang-gampang susah. Trik yang tepat untuk bisa melihat satelit adalah "menyergapnya". Modal alat yang dibutuhkan sebenarnya hanyalah mata yang jeli serta kadang binokuler. Yang perlu menjadi perhatian adalah penetapan lokasi dan waktu yang tepat.

Sama seperti benda langit alami, satelit juga bisa punya kenampakan unik. Satelit Naval Ocean Surveillance System (NOSS) diluncurkan dalam grup. Meski sulit, pengamat yang beruntung bisa melihat dan mengabadikan citra tiga satelit NOSS secara sekaligus.

Terdapat pula Cloud Aerosol Lidar and Infrared Pathfinder Satellite Observations (CALIPSO), satelit yang digunakan untuk pengamatan, yang kadang menampakkan sinar hijau dari lidar yang dihasilkannya. Lidar adalah sebuah teknologi penginderaan jarak jauh yang mengukur jarak dengan cara menerangi target menggunakan laser.

Bukan cuma mengamati, pengamat juga bisa mengabadikan satelit yang dilihat dengan kamera. Perangkat kamera DSLR mendukupi untuk kebutuhan ini.

Bagaimana, tertarik untuk mengamati satelit? Kapan pun langit cerah dan mendukung, rasanya pengamatan satelit patut dicoba. Setelah tahu lokasi tepat bisa mengamati, pengamat bisa mencari wilayah yang lapang dan gelap, seperti di lapangan sebuah desa atau di pantai. Selamat mencoba! (Dyah Arum Narwastu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau