KOMPAS.com — Evolusi akan terus berlangsung. Dean Burnett, pakar saraf dari Cardiff University, mengatakan bahwa pada masa depan manusia bakal punya ciri-ciri yang saat ini dianggap tidak mungkin.
Dalam uraiannya di The Guardian, Rabu (10/7/2013), Burnett di antaranya mengatakan bahwa manusia bisa berubah menjadi makhluk serupa bunglon pada masa depan, bisa berganti kulit.
Ia mengatakan, perubahan menjadi makhluk yang bisa berganti kulit dapat terjadi akibat tekanan alam maupun sosial. Misalnya, saat ini manusia mengalami prasangka karena ras. Dengan mempunyai kemampuan ganti kulit, manusia bisa mencegahnya.
Kemampuan ganti kulit juga akan menguntungkan dari segi reproduksi. Manusia bakal punya kesempatan lebih besar untuk bertemu pasangan kawin yang diinginkan karena punya fleksibilitas untuk memenuhi tuntutan pasangan.
Ke depan, manusia mungkin saja mengembangkan kromatofor seperti pada bunglon untuk memungkinkan ganti kulit. Atau, mungkin saja manusia bisa mengembangkan teknologi untuk memenuhinya.
Kemampuan ganti kulit hanya salah satu yang diprediksikan Burnett. Ia juga mengklaim bahwa ke depan manusia mungkin bakal jadi makhluk yang mempunyai kemampuan menyeleksi suara, tentakel, dan rangka yang fleksibel.
Untuk menyeleksi suara, manusia sebenarnya saat ini sudah memilikinya dengan bantuan teknologi serta kemampuan otak untuk memfokuskan pada suara tertentu.
Pada masa depan, manusia mungkin bisa memiliki telinga yang secara alami memang selektif, mampu membuang suara-suara yang tak ingin didengarkan pada suatu momen.
Kemampuan seleksi suara penting. Manusia dapat mengurangi emosi dan amarah karena sesuatu yang tak ingin didengarnya. Hasilnya, manusia bisa lebih sehat dan berumur panjang.
Sementara itu, tentakel bisa berkembang pada manusia karena dengan banyaknya perangkat touchscreen, manusia membutuhkan gerakan yang lebih fleksibel. Hal ini tak bisa dipengaruhi dengan jari.
Tentakel juga berfungsi untuk kebutuhan seksual. Dengan banyaknya akses pada situs porno, manusia menjadi kurang sensitif pada rangsangan seksual. Tentakel berfungsi memberi sentuhan yang membangkitkan gairah seksual.
Rangka yang fleksibel sendiri bisa berkembang karena diramalkan bahwa pada masa depan, banyak tulang manusia akan menjadi tulang rawan seperti pada hiu atau telinga dan hidung saat ini.
Fleksibilitas diperlukan karena dengan keseharian manusia saat ini, tubuh yang kaku dengan tulang kompak mungkin sudah tak lagi dibutuhkan. Tubuh yang fleksibel lebih mendukung.
Burnett sangat meyakini kebenaran prediksinya. Namun, ia belum memiliki bukti kuat. Burnett sendiri mengatakan bahwa benar atau tidak pandangannya, jawabannya takkan bisa diperoleh dalam rentang waktu hidup kita. Evolusi memakan waktu jutaan tahun.
Sebelumnya, diberitakan bahwa manusia bisa berubah menjadi makhluk berparuh pada masa depan karena gigi sudah tak memadai untuk kebutuhan manusia modern.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.