Ternyata, Bakteri Tumbuh Lebih Subur di Antariksa

Kompas.com - 10/07/2013, 14:09 WIB

KOMPAS.com — Bakteri yang ditumbuhkan di antariksa memiliki proses pertumbuhan dan struktur yang berbeda dengan mikroorganisme sejenis di Bumi.

Dari uji yang dilakukan ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menggunakan bakteri Pseudomonas aeruginosa di pesawat ulang alik Atlantis pada tahun 2010 dan 2011, bakteri di antariksa memiliki lebih banyak sel hidup, lebih tebal, dan memiliki biomassa lebih besar dibandingkan koloni bakteri yang tumbuh di Bumi dengan gravitasi normal.

Bakteri yang tumbuh di antariksa juga memiliki struktur kolom dan kanopi yang tidak pernah ditemui pada bakteri sejenis di Bumi. P aeruginosa merupakan biofilm atau kelompok mikroorganisme yang saling menempel satu sama lain di permukaan.

”Biofilm tumbuh merajalela di Stasiun Antariksa Mir dan Stasiun Antariksa Internasional (ISS),” kata Cynthia Collins, pemimpin studi dari NASA yang juga asisten profesor di Departemen Teknik Kimia dan Biologi, Institut Politeknik Rensselaer di Troy, New York, AS, kepada Space, Senin (8/7/2013).

Penelitian ini penting untuk memahami bagaimana mikoorganisme yang berbahaya atau yang menguntungkan manusia berinteraksi di lingkungan dengan gravitasi mikro serta bagaimana memindahkan dan mendaur ulang limbah di antariksa.

”Sebelum kita mengirimkan antariksawan ke Mars atau simulasi misi luar angkasa jangka panjang, harus dipastikan paparan biofilm pada manusia atau peralatan yang digunakan sudah dieliminasi atau dikurangi secara signifikan jumlahnya,” katanya.

Sebagian besar biofilm yang ada di alam ataupun tubuh manusia memang tidak berbahaya, tetapi ada sebagian yang bisa memicu penyakit. (M Zaid Wahyudi/Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau