Ikan Berusia 200 Tahun Ditemukan di Alaska

Kompas.com - 03/07/2013, 18:42 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Ikan yang belum lama ini ditemukan seorang warga Seattle bernama Henry Liebman kemungkinan memecahkan rekor sebagai ikan tertua. Umurnya diperkirakan 200 tahun.

Jenis ikan tersebut biasa disebut dalam bahasa Inggris shorttrajer rockfish atau dengan nama ilmiah Sebates borealis.

Umur ikan tersebut memecahkan rekor ikan tertua sebelumnya, yakni 175 tahun. Troy Tydingco dari Alaska Department of Fish and Game mengungkapkan bahwa ikan sejenis yang ditemukan sebelumnya lebih kecil dari yang ditemukan Liebman.

"Ikan itu berukuran panjang 83 cm, sedangkan yang ditemukan Henry berukuran 104 cm. Jadi, ikan yang ditemukannya memang bisa jadi lebih tua," kata Tydingco seperti dikutip Livescience, Selasa (2/7/2013).

Bagaimana umur ikan tersebut bisa diketahui dengan cermat? Ilmuwan menentukan umur ikan tersebut berdasarkan struktur tulang telinga yang disebut otolith. Tulang tersebut punya lingkaran tahunan yang menunjukkan usia.

Tidak hanya mengagetkan karena usianya yang sangat tua, ikan tersebut juga masih membuat penasaran para ilmuwan.

Usia hidup hewan masih menjadi teka-teki hingga kini. Ada pandangan bahwa hewan berukuran kecil cenderung punya umur lebih panjang karena ukuran besar meningkatkan peluang pertumbuhan sel abnormal dan kanker. Sementara ikan tersebut bisa tumbuh cukup besar.

Ikan yang ditangkap Liebman sendiri selain menjadi ikan tertua juga menjadi rockfish terbesar yang pernah ditemukan. Beratnya mencapai 17,73 kilogram.

Meski demikian, ikan tersebut bukanlah hewan tertua yang pernah ditemukan. Hewan tertua yang pernah ditemukan adalah kerang quahog dari perairan Islandia. Hewan lunak kecil itu diperkirakan berumur 400 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau