Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Gempa Aceh Juli 2013 dan Gempa Yogyakarta 2006

Kompas.com - 03/07/2013, 14:23 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Belum diketahui secara pasti karakteristik tanah di lokasi gempa Aceh kemarin. Namun, dengan banyaknya bangunan rusak, bisa dipastikan bahwa kualitas bangunannya masih buruk.

Danny mengatakan, di Aceh, gempa memang lebih sering disebabkan oleh aktivitas tektonik di samudera. Namun, gempa daratan tak bisa diremehkan.

Menurut Danny, gempa daratan dengan magnitud yang tak begitu besar saja bisa sangat merugikan bila tak diantisipasi.

Gempa yang berpusat di samudera memang bisa menimbulkan tsunami, tetapi gempa di daratan juga bisa menimbulkan longsor yang dampaknya tak kalah parah.

Contoh nyata dahsyatnya gempa daratan adalah gempa Tahiti bermagnitudo 7 yang menyebabkan ratusan ribu bangunan runtuh dan menewaskan 200.000 jiwa.

Ibnu, kepada Kompas.com, kemarin, mengatakan, sejak 1892, telah terjadi gempa daratan dengan getaran mencapai VI MMI di sepanjang sesar Sumatera.

Selain itu, ada seismic gap, wilayah yang jarang mengalami gempa, yang perlu diwaspadai. Untuk Aceh, ada tiga segmen yang wajib diwaspadai, yaitu Tripa, Aceh, dan Seulimeum.

Tak adanya gempa wajib diwaspadai sebab sewaktu-waktu energi yang tersimpan di segmen itu bisa lepas menimbulkan gempa.

Danny mengatakan, di wilayah Toba, terdapat sesar aktif yang sudah selama 100 tahun belum melepaskan energinya. Ada pula seismic gap di wilayah Musi, Sumatera Selatan.

Menurut Danny, patahan Sumatera telah dipelajari dan dipetakan secara sistematis. Untuk meminimalkan dampak gempa, diperlukan aplikasi dari hasil studi tersebut.

"Bagaimana perencanaan tata ruang didasarkan pada hasil studi itu. Jangan sampai ada rumah apalagi fasilitas publik yang persis ada di atas sesar," katanya.

"Untuk penduduk yang rumahnya telanjur ada di sekitar sesar aktif, perlu edukasi sehingga mereka siap," imbuh Danny.

Sementara itu, di wilayah Indonesia lain, pemetaan sesar daratan perlu dilakukan sehingga pemerintah daerah memiliki dasar untuk merencanakan tata ruang dengan memperhitungkan risiko gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com