KOMPAS.com — Pusat galaksi Andromeda, galaksi yang akan bertabrakan dengan Bimasakti miliaran tahun mendatang, ternyata penuh lubang hitam.
Pengamatan dengan Chandra X-Ray Observatory milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan 26 lubang hitam baru. Jumlah lubang hitam di galaksi tersebut kini menjadi 35 buah.
Jumlah ini ternyata belum semuanya. Astronom percaya, jumlah lubang hitam jauh lebih banyak dari yang ditemukan saat ini.
"Sementara kita terpesona menemukan begitu banyak lubang hitam di Andromeda, kami berpikir ini cuma puncak gunung es. Kebanyakan lubang hitam memiliki rekan dekat dan ini yang tidak terlihat," ungkap Robin Barnard dari Harvard Smithsonian Center for Astrophysics.
Sebanyak 26 lubang hitam baru ini ditemukan lewat lebih dari 150 observasi Chandra selama kurang lebih 13 tahun.
Menggunakan data dari Chandra dan XMM-Newton X-Ray milik European Space Agency, astronom mampu menemukan benda yang tak terlihat dengan mendeteksi energi yang dilepaskan oleh material super panas dari bintang sekitarnya.
Foto di atas menggabungkan data optik Warner and Swansey Observatory di Kitt Peak, Arizona, dengan sisipan hasil observasi. Lubang hitam baru diberi tanda kuning.
Observasi selama lebih dari 12 tahun membuat astronom mampu menggambarkan galaksi Andromeda ini. Astronom mampu membedakan apakah suatu obyek yang terdeteksi merupakan lubang hitam atau bintang neutron.
Meski bintang neutron juga akan melepaskan sinar X seperti lubang hitam, bintang neutron lebih energik dan terang.
Karena pusat galaksi Andromeda lebih besar dari Bimasakti, lebih banyak lubang hitam terdapat di galaksi itu.
"Dalam kasus Andromeda, kita punya tonjolan dan lubang hitam super masif lebih besar. Jadi, kami memperkirakan ada lubang hitam kecil lebih banyak terbentuk di sana," kata Stephen Murray dari John Hopkins University seperti dikutip Discovery, Kamis (13/6/2013).
Penemuan lubang hitam di Andromeda ini dipublikasikan di The Astrophysical Journal edisi 20 Juni 2013 yang telah terbit baru-baru ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.