Jakarta, Kompas -
Tuntutan itu merupakan salah satu dari butir-butir rekomendasi yang dihasilkan dalam pertemuan Sekretaris Jenderal ISSF Faisal A al-Nassar dengan delegasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Faisal Abdullah, Eko Indrajid, dan Heru Nugroho. Pertemuan berlangsung di Hotel Radisson Blu, Jeddah, Minggu pukul 16.00-17.00 WIB.
”Paling lambat dalam minggu ini Inaisgoc (panitia pelaksana ISG di Indonesia) sudah mengirim surat penjelasan penundaan ISG. Surat itu harus bisa menjelaskan pemindahan tempat dari Riau ke Jakarta serta waktu penyelenggaraan. Penjelasan ini sangat penting untuk meyakinkan negara-negara anggota supaya tidak mundur dari ISG,” ujar Faisal, Selasa (11/6).
ISG ke-3 awalnya akan digelar di Riau pada 6-17 Juni 2013. ISG kemudian dipindahkan ke Jakarta dan jadwalnya dimundurkan ke tanggal 22 September-1 Oktober. Perubahan ini dilakukan karena lokasi penyelenggaraan dinilai tidak siap tepat waktu.
”ISSF awalnya ingin memindahkan penyelenggaraan ISG ke negara lain. Namun, ISSF akhirnya membatalkan rencana itu dan mendukung Indonesia sebagai penyelenggara dengan lokasi di Jakarta yang memiliki fasilitas lengkap dan siap digunakan,” kata Faisal.
ISSF juga meminta supaya Pemerintah Indonesia memantau terus persiapan ISG di Jakarta agar tidak ada lagi penundaan. Inaisgoc juga dituntut menunjuk seorang direktur eksekutif yang menjadi simpul informasi dan koordinasi. Direktur eksekutif ini yang menjamin kelancaran komunikasi antara Inaisgoc, ISSF, dan negara-negara anggota ISSF.
”Selama ini, surat-surat ISSF yang menanyakan kesiapan penyelenggaraan ISG tidak pernah dibalas secara resmi oleh Inaisgoc,” ujar Faisal.
Perkembangan persiapan ISG di Jakarta akan dijelaskan kepada negara-negara anggota ISSF dalam pertemuan Dewan Eksekutif dan Rapat Umum ISSF di Jeddah pada 23-24 Juli.
”ISSF meminta supaya Menpora menghadiri pertemuan itu untuk menjelaskan perkembangan terakhir sehingga negara-negara anggota yakin,” kata Faisal.(ANG)