Jakarta, Kompas
Turunnya populasi sapi tersebut terjadi sebagai dampak kebijakan swasembada daging sapi yang dipaksakan. Di tengah minimnya dukungan transportasi sapi dari sentra produksi ke sentra konsumsi, lengkap dengan infrastruktur rantai pasok.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Teguh Boediyana, Minggu (9/6), di Jakarta, di beberapa daerah sentra sapi seperti di Jawa Tengah, depopulasi sapi potong hingga 29 persen. Seperti misalnya di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. ”Secara nasional, depopulasi sapi potong diperkirakan mencapai 20 persen dari posisi tahun 2011,” katanya.
Padahal, mengacu proyeksi Kementerian Pertanian dalam cetak biru Swasembada Daging Sapi 2014, populasi sapi potong 2013 ini harusnya mencapai 16,6 juta ekor. Naik 2 juta ekor dibandingkan 2011 yakni 14,6 juta ekor karena peningkatan populasi.
Populasi 16,6 juta ekor itu juga sudah memperhitungkan pasokan daging sapi ke pasar dalam negeri yang terus naik setiap tahun. Melihat proyeksi populasi sapi pada sensus 2013, dibandingkan proyeksi sesuai cetak biru, terjadi selisih populasi hingga lebih dari 5 juta ekor.
”Mengacu cetak biru, harusnya populasi sapi potong 2013 bertambah 2 juta ekor dibandingkan 2011, tetapi diproyeksikan malah lebih rendah 5 juta ekor dibandingkan proyeksi populasi 2013 sesuai blue print,” katanya.(MAS)