Dengan Tiga Lapangan, Pemain Terpaksa "Ngantre"

JAKARTA, Kompas.com — Dengan alasan kenyamanan penonton, ajang Djarum Indonesia Open Super Series Premier tahun ini "hanya" menggelar pertandingan di tiga lapangan dan bukan empat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Ketua I Panpel, Basri Yusuf, dengan menggelar pertandingan di tiga lapangan, maka penonton dapat lebih berkonsentrasi menikmati. Apalagi bila ada dua pertandingan yang menarik berlangsung bersamaan," kata Basri Yusuf saat konferensi pers Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013 (DIOSSP), Selasa (4/6/2013) lalu.

Namun, penyediaan lapangan yang hanya tiga di Istora Gelora Bung Karno Senayan ini berkonsekuensi membuat para pemain peserta Djarum Indonesia Open 2013 harus mengantre untuk menggunakan lapangan berlatih, seperti saat para pemain Inggris akan berlatih pada Minggu (9/6/2013).

Saat itu, lapangan tengah digunakan oleh para pemain Indonesia, seperti pemain ganda Bona Septano, serta ganda campuran muda usia, Gloria Emmanuelle Widjaja, dan Edi Subaktiar yang saat itu tengah berlatih di bawah pengawasan pelatih ganda campuran, Nova Widianto.

Setelah menunggu beberapa saat, para pemain Inggris kemudian "menyelak" dengan memasuki lapangan dan membuat para pemain Indonesia "tahu diri" dan menyudahi latihan.

Nova Widianto sendiri mengatakan para pemain sudah siap tempur menghadapi ajang Djarum Indonesia Open Super Series Premier. "Hanya pemanasan ringan saja," kata Nova seusai latihan.

Para pemain memang hanya berlatih sparring antarmereka. Sebagian dari mereka baru saja kembali dari mengikuti turnamen Thailand Terbuka GP Gold yang baru saja berakhir Minggu (9/6/2013). Ganda Edi/Gloria baru saja tersingkir di babak perempat final, Jumat (7/6/2013).

Djarum Indonesia Open Super 2013 akan berlangsung 10-16 Juni 2013.