Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2013, 21:33 WIB
|
Editoryunan

KOMPAS.com — Peneliti asal Soanyol memiliki teori baru tentang salah satu penyebab kepunahan neanderthal (Homo neanderthalensis). Menurut para peneliti, manusia ikut berkontribusi dalam kepunahan spesies itu, salah satunya dengan memburu dan memakannya.

Policarp Hortola dan Bienvenido Martinez-Navarro dari Universitat Rovira i Virgili di Tarragona, Spanyol, mengatakan, "Kecuali di tanah asalnya Afrika, di benua lain, Homo sapiens bisa dikatakan sebagai spesies invasif."

Saat ini, ada banyak kasus ketika spesies dalam hal invasi mengancam spesies lokal. Jadi, pada akhir masa pleistosen, mungkin saja neanderthal kalah berkompetisi dengan manusia yang terus menyebar ke Asia dan Eropa.

"Kami berpikir bahwa manusia yang mendiami relung yang sama dengan neanderthal, tetapi punya teknologi lebih maju, dalam kolonisasi di wilayah Eropa akan berkompetisi secara langsung untuk memperoleh makanan dan sumber daya alam lain," kata Martinez-Navarro seperti dikutip NBC News, 21 Mei 2013.

Kompetisi serupa dalam hipotesis ini juga dijumpai pada hewan lain. Misalnya, harimau bergigi pedang Afrika yang menginvasi Eropa 1,8 juta tahun lalu memusnahkan kerabatnya. Kemudian, invasi African spotted hyena juga bersamaan dengan punahnya giant short faced hyena 800.000 tahun lalu.

Hortola dan Martinez-Navarro dalam artikelnya di jurnal Quatemary International edisi Mei 2013 mengatakan bahwa mereka meyakini hipotesisnya, tetapi hingga saaat ini belum memiliki bukti yang bisa mendukungnya.

"Satu-satunya cara untuk menguji kebenaran teori itu adalah menemukan bukti langsung tanda bekas manusia memakannya pada tulang neanderthal, seperti tanda kerusakan pada tulang pada artefak yang dibuat manusia," kata Martinez Navarro.

Ilmuwan ekologi purba JR Stewart dari Bournemouth University di Inggris mengungkapkan bahwa memang bukti yang mendukung teori itu belum ada. Namun, bukan berarti teori itu bisa langsung gugur. Hanya, masih banyak yang perlu diteliti untuk membuktikan kebenarannya.

"Ini menarik karena faktanya sisa-sisa neanderthal yang memiliki tanda bekas dipotong ditemukan di tempat yang penuh artefak neanderthal, bukan artefak manusia. Ini artinya bahwa mereka dimakan neanderthal sendiri," katanya.

"Gagasan bahwa manusia memburu neanderthal hingga punah seperti kepunahan megafauna termasuk baru. Bukan manusia membunuh neanderthal dengan genosida, seperti yang sebelumnya pernah diduga," imbuhnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com