Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Eropa Tengah

Kompas.com - 04/06/2013, 02:28 WIB

Praha, Senin - Sedikitnya delapan orang tewas, sembilan orang lainnya hilang, dan ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah banjir melanda wilayah Eropa tengah hingga Senin (3/6). Air dilaporkan terus naik dan operasi darurat dilaksanakan di Austria, Jerman, dan Ceko.

Ibu kota Ceko, Praha, dalam kondisi siaga tinggi, Senin, setelah luapan air Sungai Vltava mulai mengancam bangunan-bangunan bersejarah di pusat kota itu. Air bah telah merendam stasiun-stasiun kereta bawah tanah, sekolah-sekolah, dan toko-toko.

Kepolisian Ceko menyatakan, sedikitnya lima orang tewas akibat banjir yang melanda negara itu. Regu penyelamat juga masih mencari empat orang lainnya yang hilang dan diduga telah tewas.

Perdana Menteri (PM) Ceko Petr Necas menyatakan keadaan darurat pada hari Minggu dan telah mengerahkan 2.000 tentara untuk operasi penyelamatan.

Menurut para pejabat, lebih dari 6.000 orang dievakuasi dari rumah mereka. Pemerintah Ceko juga menyiapkan dana 300 juta koruna Ceko (sekitar Rp 148,3 miliar) untuk tanggap darurat bencana.

Tentara yang dikerahkan mulai memasang penahan banjir di Praha dan para relawan membantu menumpuk karung-karung pasir di kawasan-kawasan tujuan wisata populer di pusat kota lama.

Jembatan Karlov ditutup dan para petugas mengevakuasi sebagian kebun binatang Praha.

Hujan lebat diperkirakan masih menghantam Ceko sampai Senin sore.

Banjir juga dilaporkan di Austria serta sebagian Jerman dan Polandia setelah hujan lebat di Eropa tengah sepanjang pekan lalu membuat sungai-sungai meluap. Di Austria, sedikitnya satu orang tewas dan dua orang lainnya hilang di dekat Salzburg.

Pihak berwenang Austria memperingatkan, ketinggian air di Sungai Danube dan Sungai Inn bisa melewati level tertinggi yang tercatat tahun 2002 ketika negara itu mengalami banjir besar yang menyebabkan kerugian hingga 7,5 miliar euro.

Kota Passau di Jerman tenggara menjadi salah satu kota yang paling parah terkena banjir setelah luapan air dari tiga sungai membanjiri kota tua itu.

Melewati rekor

Para petugas penyelamat mengerahkan perahu-perahu untuk memindahkan warga dari bagian-bagian kota yang banjir ke kawasan yang kering.

Sementara para pejabat memperingatkan, ketinggian air, yang telah mencapai titik tertinggi dalam 70 tahun terakhir, diperkirakan masih bisa naik lagi.

Ketinggian air di Sungai Danube, Sungai Inn, dan Sungai Ilz di Jerman telah melewati rekor banjir sebelumnya tahun 1954 dan 2002.

Juru bicara pusat krisis Passau, Herbet Zilinger, mengatakan, sebagian besar wilayah kota itu tak bisa diakses dengan berjalan kaki dan aliran listrik ke rumah- rumah telah diputus untuk berjaga-jaga. ”Situasinya sangat dramatis,” kata Zilinger kepada Associated Press.

Kenangan akan banjir tahun 2002 juga menghantui warga Passau. ”Banyak orang yang telah mengalami banjir besar tahun 2002 menolak untuk meninggalkan rumah mereka,” kata Wali Kota Passau Jurgen Duppen pada stasiun televisi Jerman, N24.

Kota-kota di kawasan Saxony, Thuringia, dan Baden-Wuerttemberg juga dilanda banjir, dan tentara dikerahkan untuk membantu.

Sebagian kota Eilenburg di sebelah timur laut Leipzig, Jerman, telah dievakuasi, dengan 7.000 orang dibawa ke tempat penampungan darurat.

”Kami shock. Kami harus meninggalkan rumah dalam sekejap,” kata seorang perempuan di kota Dresden, Jerman bagian timur, yang bersama bayinya harus bermalam di sebuah balai warga.(AFP/AP/Reuters/BBC/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com