Hujan dan siklon
Kepala Subbidang Siklon Tropis BMKG Fachri Radjab mengatakan, suhu muka laut Samudra Hindia saat ini di atas pola normal. Kondisi itu banyak memasok massa uap air yang lalu menjadi awan hujan, di antaranya mengguyur wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
”Banyaknya massa uap air menjadi prasyarat tumbuhnya siklon tropis. Siklon menimbulkan hujan deras, tetapi tidak semua hujan deras karena siklon,” kata Fachri.
Hujan berintensitas tinggi jadi fenomena saat ini. Dengan daya dukung lingkungan yang kian merosot, bencana banjir dan tanah longsor hanya soal waktu.
Menurut Fachri, siklon identik menimbulkan hujan lebat. Namun, fenomena saat ini hujan deras tak selalu bisa dikaitkan dengan kejadian siklon.
Tingginya suhu muka laut, misalnya Samudra Hindia, seperti sekarang banyak menimbulkan pusat tekanan rendah yang tak berhasil meningkat menjadi bibit siklon atau menjadi siklon. Namun, hujan lebat tetap berlangsung dengan intensitas tinggi di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan.
Kejadian siklon di Samudra Hindia selatan Indonesia pada 2012-2013 tercatat 10 kejadian. Dari 10 kejadian siklon di selatan Indonesia itu, ada dua kali (Iggy dan Heidi) pada Januari 2012. Pada Januari 2013, jumlah siklon melonjak jadi empat kali (Narelle, Victoria, Oswald, dan Peta). Selain itu, dua siklon (Koji dan Lua) terjadi pada Maret 2012, satu kali (Mitchel) pada Desember 2012, dan satu kali (Rusty) pada Februari 2013.
Kejadian siklon di utara Indonesia (Samudra Pasifik barat laut) pada periode tahun yang sama antara 2012-2013, ternyata jauh lebih tinggi. Jumlah kejadian ada 23 kali siklon. Siklon terakhir tercatat Februari 2013, yaitu siklon Shan-Shan. Jumlah kejadian terbanyak pada Oktober 2012 sebanyak lima kali siklon, disusul Juni dan Agustus masing-masing empat siklon.
Kondisi Juni
Kondisi banyak hujan secara hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur bisa terjadi selama Juni 2013. Ini dengan asumsi intensitas siklon di utara Indonesia pada Juni 2013 tetap tinggi, tak beda jauh dengan tahun sebelumnya, sebanyak empat kali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.