Jakarta, Kompas
Selain itu, juga dibangun Pusat Informasi Sumber Daya Air di Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug. Kedua pusat itu melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM, perusahaan, dan masyarakat.
Peresmian dua fasilitas itu, Senin (27/5), dihadiri antara lain Bupati Sukabumi Sukmawijaya, Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia, Ketua Lembaga Alam Lestari Indonesia Erlan Udaya, dan Direktur Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Aqua Wahyu Triraharja.
Pelestarian sumber daya air di DAS Citatih, kata Guru Besar Hidrologi Unpad Hendarmawan, Selasa (28/5), diawali riset hidrogeologi untuk mengetahui karakteristik aliran air tanah di DAS itu. Berdasarkan pola aliran air hujan ke bawah tanah, ditetapkan kawasan konservasi serta rekomendasi pembangunan daerah resapan artifisial.
”Melalui survei dapat dilakukan
Pembangunan tiga jenis sistem penampung merupakan upaya mengembalikan fungsi kawasan hulu DAS sebagai penampung air hujan sehingga tidak membanjiri kawasan hilir. Selain itu,
dilakukan penanaman kembali pohon dengan tanaman tahunan berakar tunggang untuk membantu resapan air secara alami.
Kegiatan reboisasi dilakukan dengan melibatkan masyarakat, antara lain, membangun rumah pembibitan bekerja sama dengan pondok pesantren. Tanaman yang dipilih adalah jenis pohon puspa, mahoni, dan suren. Bibit tanaman itu ditanam di kebun keluarga dan sekitar sumber air.
Keberadaan fasilitas ini diharapkan menumbuhkan kegiatan ekonomi masyarakat.