Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konservasi Perairan Nusa Penida Ditunggu

Kompas.com - 28/05/2013, 03:58 WIB

Nusa Penida, Kompas - Zonasi kawasan konservasi perairan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung, Bali, selesai sejak Oktober 2011. Namun, hampir dua tahun berjalan, kawasan konservasi itu belum juga ditetapkan pemerintah daerah.

”Kami masih menunggu Nusa Penida ini jadi semacam kawasan konservasi perairan,” kata I Gede Sukayadnya, Ketua Lembongan Marine Association, Senin (27/5), di Nusa Penida, di sela-sela kunjungan wartawan bersama The Body Shop jelang Program Seni untuk Lautan 2013.

Head of Corporate Communications The Body Shop Indonesia Rika Anggraini mengatakan, 25 Maret 2013, pihaknya berikrar mendonasikan Rp 1 miliar bagi masyarakat Nusa Penida dan Taman Laut Bunaken untuk pelestarian terumbu karang dan penerapan ekonomi biru.

I Gede Sukayadnya mengatakan, penetapan Kawasan Konservasi Perairan (MPA) menjadi dasar pengelolaan jasa wisata bahari dan mata pencarian nelayan setempat. Kepastian peruntukan areal meminimalkan konflik masyarakat dan meningkatkan kenyamanan wisatawan.

Hingga kini, para penggiat wisata di Nusa Penida masih berkomunikasi dengan masyarakat. Itu untuk membahas teknis lokasi dan jam penyelaman/snorkeling pada daerah yang juga dimanfaatkan untuk penangkapan.

Direktur Eksekutif Coral Triangle Center (CTC) Rili Djohani mengatakan, pemetaan zonasi MPA Nusa Penida selesai disusun 26 Oktober 2011. Zonasi seluas 20.057 hektar itu terdiri dari zona inti 120,29 ha, zona suci 46,71 ha, serta sisanya zona perikanan, budidaya, dan pariwisata. Ini satu dari 1.500 MPA di kawasan segitiga terumbu karang dunia.

”Nusa Penida salah satu contoh pengelolaan MPA di daerah ataupun negara lain,” katanya.

Pendekatan pengelolaan MPA di Nusa Penida dimulai tahun 2000 oleh The Nature Conservancy. Lalu, dikerjakan CTC untuk pelatihan dan replikasi MPA di sejumlah daerah.

Menurut Wira Sanjaya, Koordinator Penjangkauan CTC, Nusa Penida dicanangkan Bupati Klungkung pada 2010. Setahun kemudian, peta zonasi diselesaikan. Kini, penetapan MPA menunggu peraturan bupati.

Untuk pendanaan, akan ditetapkan dalam bentuk peraturan daerah. Potensi dana untuk pengelolaan MPA Nusa Penida tinggi. Jumlah turis ke Nusa Penida sebanyak 200.000-260.000 orang per tahun yang sebagian besar turis asing.

Survei 2011, para turis bersedia membayar 5-15 dollar AS untuk sekali datang. ”Jika diambil terendah kedatangan turis 200.000 orang dan tarifnya 2 dollar AS, hampir Rp 4 miliar,” katanya.

Wisata di Nusa Penida dikenal dengan keberadaan ikan mola-mola (sunfish) setiap Agustus. Ikan yang hidup di kedalaman 300-400 meter itu naik ke permukaan untuk membersihkan diri dari parasit. (ICH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com