Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koin Jadi Petunjuk Hubungan Dagang Mekongga-Majapahit

Kompas.com - 23/05/2013, 22:21 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Terkuaknya beberapa penemuan benda bersejarah di gua yang dipenuhi ribuan tengkorak manusia di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, mengutkan dugaan adanya hubungan dagang suku Mekongga (suku asli Kolaka-Kolaka Utara) dengan dunia luar, terutama Kerajaan Majapahit.

Penjelasan ini disampaikan ahli Arkeolog asal Universitas Hasanuddin Makassar, Asmunandar. Menurut Asmunandar, dengan adanya penemuan koin atau yang lebih dikenal dengan istilah "epeng-epeng" dari kerajaan Majapahit, menandakan pada zaman kejayaan kerajaan tersebut telah terjadi transaksi dagang di Sulawesi, terutama di Sulawesi Tenggara bagian utara. Terlebih lagi daerah tersebut memang merupakan salah satu daerah yang memiliki hasil bumi melimpah seperti buah coklat, cengkeh dan kopra.

"Memang saat penelitian, permukaan di gua tengkorak itu ditemukan koin atau epeng-epeng dari zaman Kerajaan Majapahit. Ini adalah awalan yang penting untuk mengaitkan hubungan dagang antara suku Mekongga dan Kerajaan Majapahit. Tidak bisa kita pungkiri kalau Kerajaan Majapahit sampai di Sulawesi ini. Kalau dulu kan Indonesia lebih di kenal dengan sebutan Nusantara. Keberadaan koin Majaphit tersebut adalah bukti sejarah yang sangat penting dalam dunia penelitian," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (23/05/2013).

Ditegaskan pula, sebagai bahan yang penting untuk mengaitkan masalah hubungan dagang suku Mekongga dengan dunia luar adalah guci/keramik dan manik-manik yang terdapat di dalam gua tersebut.

"Seperti yang saya katakan penemuan itu adalah bukti sejarah. Yang menguatkan, selain koin Majapahit, juga guci dari dinasti Ming. Itu semua adalah barang-barang yang ada pada abad ke-14. Khusus untuk Kerajaan Majapahit memang mencapai kejayaan itu sekitar abad ke-14 itu. Dan pastinya jelas kami akan terus memperkaya data terkait masalah ini," bebernya.

Bukti lain adanyanya hubungan dagang Mekongga-Majapahit adalah adanya sebuah kampung yang tua di bagian ujung Kolaka Utara bernama Kampung Majapahit. Daerah tersebut hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari lokasi gua tengkorak.

"Selain koin, ternyata tidak jauh dari gua itu ada sebuah perkampungan yang diberi nama Majapahit. Saya penasaran dan bertanya dari penduduk asli kampung itu, dan memang mengatakan kalau nenek moyang mereka itu adalah suku Jawa atau orang Majapahit. Ini semua lah yang meyakinkan kami dari tim kalau memang dahulu itu kejaayaan Kerajaan Majapahit sampai di Kolaka utara, bahkan termasuk hubungan dagang," tambahnya.

Terkuaknya hubungan dagang suku Mekongga dengan dunia luar juga terlihat dari guci/keramik yang ditemukan di gua tersebut. Semua itu menandakan kalau memang dahulu ada transaksi jual beli di daerah tersebut.

"Secara logika, kalau ada guci atau keramik dan koin sebagai alat tukar dagang kan menandakan kalau memang dulu itu ada transaksi dagang. Tapi secara jelas dan kepastiannya adalah penelitian yang lebih mendalam lagi," cetus Asmunandar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terkini Lainnya

    Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
    Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
    Fenomena
    Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
    Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
    Fenomena
    Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
    Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
    Kita
    Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
    Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
    Oh Begitu
    Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
    Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
    Oh Begitu
    Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
    Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
    Oh Begitu
    Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
    Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
    Oh Begitu
    Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
    Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
    Kita
    NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
    NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
    Fenomena
    Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
    Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
    Oh Begitu
    Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
    Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
    Oh Begitu
    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Oh Begitu
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Fenomena
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Kita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau