Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Inti Situs Gunung Padang Belum Sepenuhnya Dibebaskan

Kompas.com - 13/05/2013, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Situs megalitik Gunung Padang dinilai perlu segera ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai zonasi hasil penelitian. Penetapan itu berdasarkan undang-undang baru, yaitu UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

”Perlindungan terhadap Gunung Padang masih mengacu UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya. Jadi, yang dilindungi bangunan strukturnya saja,” kata Luthfi Yondri, peneliti Gunung Padang dari Balai Arkeologi Bandung, Minggu (12/5/2013).

Pada pertemuan kelompok peneliti, Jumat (10/5/2013) lalu, terungkap bahwa zona inti situs Gunung Padang belum sepenuhnya dibebaskan pemerintah. Sebagian lahan masih berstatus milik masyarakat.

”Banyak menhir yang tertutup dedaunan dan masih belum seluruh kawasan itu diteliti,” kata Luthfi. Pemerintah pusat perlu segera membebaskan lahan di zona inti dan zona penyangga sehingga pelestarian bisa dilakukan.

Ia pernah mengusulkan tiga zonasi di Gunung Padang, yaitu zona inti untuk perlindungan utama seluas 9.000 meter persegi dan zona penyangga untuk melindungi zona inti seluas 129.000 meter persegi. Zona lain adalah zona pengembangan seluas 153.800 meter persegi yang berfungsi melindungi lanskap alam dan budaya, kehidupan budaya tradisional, keagamaan, rekreasi, serta pariwisata.

”Penataan zona perlu segera diikuti dengan manajemen wisatawan,” tutur Luthfi. Setelah terbit undang-undang baru, situs-situs cagar budaya perlu segera ditetapkan kembali oleh pemerintah. Selama ini zonasi memang sudah dilakukan, tetapi belum ada penetapan.

Belum ditetapkannya kembali Gunung Padang sebagai cagar budaya dikhawatirkan akan semakin merusak kawasan situs tersebut. Neneng Sumaryanti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cianjur, Jawa Barat, mengatakan, dalam satu hari saja kunjungan di Gunung Padang pernah mencapai 7.000 orang.

Mengalirnya wisatawan tersebut membuat banyak warung bertumbuhan di lereng Gunung Padang. ”Investor juga mulai melirik untuk membangun fasilitas di situ, tetapi kami bingung harus memberi mereka tempat di mana. Sebab, belum ada penataan,” kata Neneng. (IND)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
Fenomena
Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
Kita
Mengubah Limbah Elektronik Jadi Emas Murni dengan Air Garam dan Sinar UV
Mengubah Limbah Elektronik Jadi Emas Murni dengan Air Garam dan Sinar UV
Oh Begitu
Vitamin yang Bisa Jadikan Kulit Tampak Lebih Muda, Menurut Penelitian
Vitamin yang Bisa Jadikan Kulit Tampak Lebih Muda, Menurut Penelitian
Kita
Sinyal Lemah dari Awal Semesta Ungkap Bintang Pertama yang Pernah Ada
Sinyal Lemah dari Awal Semesta Ungkap Bintang Pertama yang Pernah Ada
Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau