Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2013, 18:22 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, 25 April 2013, mengungkap bahwa manusia purba spesies Homo erectus ternyata suka memakan otak hewan seperti antelop. Hasil studi ini menjadi bukti arkeologis paling tua perilaku karnovora manusia purba.

Kesimpulan bahwa manusia purba suka mengonsumsi otak hewan didapatkan setelah ilmuwan menemukan tulang belulang dari setidaknya 81 individu hewan. Mereka menemukannya ketika mengekskavasi situs Kanjera Selatan di Kenya.

Tim yang dipimpin oleh Joseph V. Ferraro dari Waylor University di Amerika Serikat menemukan tulang tengkorak dan rahang antelop serta kijang Afrika. Ilmuwan menemukan bekas pukulan alat batu pada tengkorak dan rahang, mengindikasikan adanya upaya mengeksploitasi otak di dalamnya.

Menurut ilmuwan, Homo erectus tak mendapatkan tengkorak hewan lewat berburu, tetapi dengan mengais sisa-sisa buruan harimau dan hewan buas lain. Biasanya, predator memakan buruannya dengan cepat dan hanya pada bagian yang kayak daging. Tengkorak ditinggalkan.

Ferrarro mengatakan, dugaan bahwa Homo erectus mengonsumsi otak diperkuat dengan "perjuangan" yang harus dilakukan spesies itu. Begitu menemukan tengkorak, Homo erectus harus membawanya ke tempat tertentu. Ini memakan energi. Kepala antelop dan kijang Afrika juga terlalu berat.

"Mengapa harus mendapatkan, membawa dan memroses kemelimpahan kepala berukuran sedang? Jawabannya adalah jaringan yang berlemak, berkalori tinggi serta kaya nutrisi, sumber makanan langka dan bernilai di lingkungan padang rumput dimana makanan seperti buah kadang tak bisa didapatkan," ungkap Ferraro seperti dikutip Nature World News, Senin (6/5/2013).

Ferrarro menuturkan, perilaku karnovira, termasuk memakan otak, berperan penting dalam evolusi dan penyebaran manusia di Bumi. Makanan berupa daging mendukung pertumbuhan tubuh dan tak yang lebih besar serta mendukung perjalanan jarak jauh manusia dalam migrasinya.

Manusia juga mengalami adaptasi terkait perilaku karnovira itu. Dari semula memiliki usus yang hanya bisa memroses makanan seperti buah menjadi usus yang mampu memroses makanan kompleks seperti lemak yang banyak terdapat pada daging dan jeroan. Adaptasi ini salah satu kunci yang mendukung migrasi dan dominasi manusia di Bumi.

Penelitian yang dilakukan Ferraro, selain mengungkap adanya perilaku memakan otak, juga mengungkap bahwa Homo erectus sudah mahir berburu hewan-hewan kecil. Mereka mengonsumsi daging hewan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com