Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Bangun Jejaring Nasional Stasiun Pengukur

Kompas.com - 07/05/2013, 04:00 WIB

Jakarta, Kompas - Pengukuran emisi gas rumah kaca akan ditingkatkan untuk memperoleh data skala perkotaan, regional, dan global. Tahun ini mulai dibangun 17 stasiun pemantau skala regional dan perkotaan, melengkapi stasiun pemantau skala global di Kototabang, Sumatera Barat, dan stasiun skala regional di Cibeureum, Bogor.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian, Senin (6/5), di Jakarta. Ia menanggapi pernyataan Ketua Masyarakat Akunting Sumberdaya Alam dan Lingkungan Indonesia (MASLI) Bambang Setiadi tentang belum adanya data emisi karbon skala nasional di Indonesia.

Stasiun pemantau gas rumah kaca (GRK) yang beroperasi sejak tahun 2004, kata Kepala BMKG Sri Woro B Harijono, masuk dalam jejaring Global Atmospheric Watch (GAW) yang dikoordinasi Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Data dari stasiun GAW di Kototabang meliputi unsur karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen (N2O), dan sulfur (SF6) dikirim ke Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional AS (NOAA) di Colorado, Amerika Serikat.

Saat ini dipersiapkan pembangunan stasiun pemantau di Poso, Sulawesi Tengah, dan Sorong, Papua, untuk mengetahui kondisi udara di kawasan tengah dan timur Indonesia. Stasiun di Poso, kata Edvin, akan beroperasi tahun 2014. Stasiun Sorong masih tahap penyediaan lahan.

Dalam pemantauan kualitas udara skala perkotaan, BMKG tahun ini membangun 15 stasiun di kota besar di Indonesia, dari Medan hingga Makassar. Sistem pemantau yang diterapkan adalah Flask Sampler, yaitu pengambilan contoh udara kemudian diuji di laboratorium untuk mengetahui komposisi gas CO2 dan CH4.

Data pemantauan akan dikumpulkan di stasiun pusat BMKG untuk dianalisis. Edvin yakin data itu memadai untuk mengetahui tingkat emisi karbon di Indonesia. (YUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com