KOMPAS.com — Ilmuwan untuk pertama kalinya berhasil mengungkap bukti pertama kanibalisme yang dilakukan oleh imigran Inggris di Amerika Serikat, tepatnya di kota Jamestown. Mereka menemukan kerangka milik gadis berusia 14 tahun yang dipastikan merupakan korban kanibalisme.
Para arkeolog dari Smithsonian National Museum of Natural History mengungkapkan, gadis berusia 14 tahun yang menjadi korban kanibalisme itu dikanibalisasi pada musim dingin antara tahun 1609 hingga 1610. Gadis itu kemudian dinamai Jane.
Kerangka Jane ditemukan pada penggalian yang dilakukan tahun 2012. Kerangka ditemukan bersama sampah dan tulang hewan yang diduga kuat juga dikonsumsi oleh para penduduk Jamestown pada masa tersebut.
Douglas Oswey dari Smithsonian, mengungkapkan, bukti kanibalisme tampak jelas pada kerangka gadis tersebut. Ada tanda pemotongan bagian tubuh, upaya paksa membuka bagian tengkorak serta bekas pemotongan daging.
Rekonstruksi wajah Jane, gadis 14 tahun yang menjadi korban kanibalisme.
Sejarah memang menceritakan bahwa pada periode Jane dimakan rakyat Jamestown memang sedang mengalami kelaparan. Masa itu adalah periode terparah dalam 800 tahun terakhir. Sejumlah 6.000 orang yang hidup antara tahun 1607-1625 mengalami kelaparan.
George Percy, pimpinan koloni pertama di Jamestown, pernah menulis, "Ini adalah dunia penuh kesengsaraan." Ia mendeskripsikan adanya manusia yang menggali kubur untuk mengonsumsi mayat. Tak ada lagi alternatif makanan yang tersisa untuk mempertahankan hidup.
Sebuah tulisan dari Kapten John Smith, yang juga hidup pada masa itu, menceritakan betapa tega manusia membunuh sesamanya. Ada yang tega membunuh istrinya sendiri, mengasinkan, atau membumbui sebelum memakannya.
Bekas pisau ditemukan pada kerangka Jane, bukti adanya upaya penyayatan daging dengan sengaja.
Oswey mengatakan bahwa adanya kanibalisme pada periode kelaparan tersebut sebelumnya sempat diragukan oleh para sejarawan. Namun, kerangka Jane memberi bukti nyata bahwa kanibalisme memang terjadi.
"Ini benar-benar menunjukkan bukti nyata adanya pemotongan bagian tubuh dan menghilangkan jaringannya untuk dikonsumsi," tegas Oswey seperti dikutip oleh Daily Mail, Rabu (1/5/2013) kemarin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.