Direkam Tahun 1885, Suara Graham Bell Kini Bisa Didengar

Kompas.com - 30/04/2013, 20:01 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Rekaman suara penemu telepon, Alexander Graham Bell, untuk pertama kalinya berhasil diidentifikasi dan didigitalisasi. Upaya Smithsonian Institution yang bekerja sama dengan beberapa lembaga memungkinkan proses ini.

Rekaman koleksi Smithsonian Institution itu merupakan hasil eksperimen Graham Bell pada 15 April 1885, lebih kurang sembilan tahun setelah penemuan telepon. Saat itu, Graham Bell mencoba merekam suaranya dengan piringan cardboard berlapis lilin.

Selama puluhan tahun, piringan berisi rekaman itu cuma teronggok. Hingga pada tahun 1974, Carlene Stephens, kurator Smithsonian National Museum of American History, melihat piringan itu di antara 400 artefak audio yang didonasikan oleh Bell. Sayangnya, rekaman tak bisa diputar saat itu.

"Kondisi rekaman itu sudah rapuh sehingga tak bisa diputar. Kami menyadari rekaman ini berarti dalam sejarah rekaman suara. Namun, karena tak bisa diputar, kami memutuskan untuk menyimpannya dan berharap suatu saat teknologi bisa mewujudkan ketertarikan kita," kata Stephens seperti dikutip Reuters, Senin (29/4/2013).

Akhirnya pada tahun 2008, Stephens mengetahui bahwa ilmuwan Lawrence Berkeley National Laboratory di California berhasil memainkan kembali rekaman lagu Perancis berjudul "Au Clair de la Lune" yang diambil tahun 1860.

Stephens berpikir, jika lagu Perancis itu bisa dimainkan, ada peluang rekaman Graham Bell bisa diungkap. Stephens pun mengontak Carl Haber dari Berkeley dan Peter Alyea, spesialis konversi digital di Laboratory of Congress.

Singkat cerita, digitalisasi pun dimulai. Sejumlah enam piringan dipilih, salah satunya adalah rekaman Bell. Citra 3D dibuat beresolusi tinggi dan diubah menjadi suara yang tanpa menyentuh piringan sama sekali. Proses ini disebut IRENE 3D (Image, Reconstruct, Erase Noise, Etc).

Saat proses selesai, ilmuwan pun mendapati rekaman Graham Bell. Terungkap, dalam rekaman itu Graham Bell menyebutkan angka-angka. Pada bagian akhir, ia menerangkan bahwa rekaman tersebut dibuat oleh dirinya di Volta Laboratory.

Stephens mengungkapkan, dalam rekaman yang sudah "bisu" selama 138 tahun itu Graham Bell menyebutkan beberapa harga, yaitu "tiga setengah dollar", "tiga dollar dan 29 sen", dan sebagainya. Menurut Stephens, hal itu menandakan bahwa Graham Bell sebenarnya sudah berpikir tentang rekaman dan uang.

Stephens menambahkan, "Rekaman itu sendiri juga menarik dan penting dari segi sejarah. Rekaman menjawab tentang siapa Bell secara personal, bagaimana logatnya. Bagaimana dia mengucapkan namanya, 'Gray-Hum, bukan Gram'," urai Stephens. Adapun Graham Bell berlogat Skotlandia. Rekaman Bell itu bisa didengar di tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau