Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2013, 09:08 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Salah satu fenomena menarik dari planet bercincin Saturnus adalah badai di kutub utaranya. Wahana antariksa Cassini berhasil mengabadikan citra badai tersebut. Dalam salah satu foto, terungkap bahwa bentuk badai dilihat dari atas tampak seperti mawar.

Analisis membuktikan, badai di Saturnus ternyata jauh lebih besar dari di Bumi. Mata badai punya ukuran hingga 2.000 kilometer, 20 kali rata-rata badai Bumi. Sementara kecepatan gerak awannya mencapai 150 meter per detik.

The spinning vortex of Saturn's north polar storm

 

Andrew Ingersoll, anggota tim pencitraan Cassini di Caltech, mengungkapkan, badai Saturnus punya kesamaan dengan badai di Bumi, misalnya, jumlah awan yang sedikit pada bagian mata badai (pusat struktur badai) serta awan tinggi pada dinding mata badai.

Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan. "Di Saturnus skalanya jauh lebih besar dan dapat terbentuk dari hanya sejumlah kecil uap air di atmosfernya," katanya seperti dikutip Daily Mail, Senin (29/4/2013).

Perbedaan lainnya, badai di Saturnus bergerak jauh lebih cepat daripada di Bumi. Jika di Bumi badai bergerak ke arah kutub karena gaya tarik akibat rotasi Bumi, di Saturnus, badai relatif tidak bergerak horizontal karena memang sudah terbentuk di wilayah kutub.



Memahami fenomena badai di Saturnus juga penting untuk meningkatkan pemahaman tentang fenomena badai di Bumi. Melalui badai Saturnus, ilmuwan bisa mempelajari bagaimana badai terestrial terbentuk dan bertahan.

Wahana antariksa Cassini mengorbit Saturnus sejak tahun 2004. Namun, foto badai ini baru ditangkap beberapa tahun kemudian. Untuk memotret badai Saurnus, butuh sudut orbit yang tepat. Badai di kutub Saturnus takkan bisa dipotret dari bagian ekuator planet itu.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com