Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Biorock" Hilang dari Lokasi Awal

Kompas.com - 30/04/2013, 03:50 WIB

Pesisir Selatan, Kompas - Habitat buatan untuk terumbu karang dengan basis akresi mineral yang dipasang pada 2008 di perairan Pulau Aur Gadang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, hilang dari lokasi awal. Belum diketahui penyebab hilangnya struktur yang disebut biorock itu, apakah terbawa gelombang atau sebab lain.

Hilangnya biorock diketahui ketika Kompas menyelam di perairan tersebut, Sabtu (27/4). Pada kedalaman sekitar 7 meter di bawah permukaan laut, tidak tampak lagi struktur tersebut.

Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, Padang, Mabruri Tanjung, mengatakan, struktur tersebut dipasang dekat sebuah batu karang besar. Mabruri ikut memasang struktur itu.

”Saat kami memantau pada tahun 2009, biorock masih ada,” kata Mabruri.

Biorock tersebut berupa struktur besi berbentuk atap bagonjong khas Minang. Dimensinya panjang 5 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 3,5 meter.

Struktur dialiri arus listrik lemah guna menstimulasi pertumbuhan terumbu karang yang ditransplantasikan. Arus listrik diperoleh dari panel surya. Pada Sabtu itu, tak ada lagi panel surya ataupun kabel yang semestinya terhubung ke biorock.

Program pemasangan biorock dan transplantasi terumbu karang dilakukan Direktorat Pesisir dan Lautan, Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Direktur Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-pulau kecil KKP Subandono Diposaptono saat dihubungi menyatakan, penyebab ketiadaan biorock akan diteliti. Bisa jadi hal itu akibat gelombang kuat karena perubahan cuaca, tsunami, atau penyebab lain.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Suparno, menyatakan, rehabilitasi terumbu karang lebih baik ditekankan pada aspek sosial, mendorong masyarakat menjaga alam. ”Yang penting tidak mengebom ikan, tak menggunakan potasium, dan menjaga hutan,” katanya. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com