CALIFORNIA, KOMPAS.com — Stephen Hawking ternyata pernah dua kali taruhan. Itu disebabkan karena dia pernah dua kali pula salah prediksi.
Kalah taruhan terbaru adalah soal Higgs boson alias si "partikel tuhan". Sebelumnya, Hawking bertaruh bahwa Higgs boson tak akan ditemukan. Namun, pada 4 Juli 2012 lalu, Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) menyatakan telah menemukan partikel yang "mirip" dengan Higgs boson.
"Sepertinya saya kalah taruhan lagi," kata Stephen Hawking dalam sebuah ceramah di Beckman Auditorium di Caltech, Pasadena, California, Selasa (16/4/2013).
Di Caltech, Hawking memberikan ceramah bertajuk "The Origins of the Universe". Hawking merangkum beberapa temuan terbaru dalam astrofisika dan kosmologi. Acara ceramah Hawking dipenuhi oleh fans dan mahasiswa perguruan tinggi setempat.
Hawking kembali menguraikan pandangannya tentang awal mula semesta. Ia mengatakan bahwa Tuhan supernatural tidak dibutuhkan dalam penciptaan semesta.
Hawking percaya, jawaban akan awal mula alam semesta bisa ditemukan dalam teori yang dirumuskannya dalam buku terbarunya The Grand Design, M-Theory. Ia juga percaya bahwa penelitian oleh CERN lewat fasilitas Large Hadron Collider (LHC) bisa berperan menguraikannya.
Obrolan soal Higgs boson sebenarnya hanya bagian kecil dari ceramah Hawking. Ia hanya sempat mengakui bahwa ia salah soal Higgs boson.
Menanggapi temuan partikel "mirip" Higgs boson tahun lalu, Hawking pernah berkomentar, "Ini adalah hasil penelitian yang penting dan Peter Higgs (ilmuwan yang pertama kali mendeskripsikan tentang Higgs boson) seharusnya mendapatkan nobel."
Di sela ceramah Hawking, fisikawan Caltech, John Preskill, berkomentar dan menyinggung bahwa Hawking juga pernah kalah taruhan dengannya sebelumnya.
Tahun 2004, Hawking mengungkapkan bahwa informasi dapat dihancurkan ketika memasuki lubang hitam, sedangkan Preskill sebaliknya. Penelitian menunjukkan kebenaran pendapat Preskill. Dari dua kali kalah taruhan, bisa dibilang bahwa Hawking adalah "pejudi" yang buruk.
Preskill seperti dikutip Discovery, Rabu (17/4/2013), mengungkapkan, "Mencintai Stephen Hawking tidak berarti harus selalu setuju dengannya. Dia biasanya benar, tetapi tidak selalu benar."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.