Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2013, 15:06 WIB

TANYA :  

Dok, saya penderita hipertensi sejak usia 23 tahun. Mungkin hipertensi yang saya alami karena faktor keturunan. Awalnya, tekanan darah saya bisa mencapai 160/110. Saat ini sudah normal, namun setiap hari saya konsumsi amlodipin 5 mg. Kenapa penderita hipertensi harus terus menerus konsumsi obat ? Apakah kebiasaan minum obat ini akan menimbulkan efek sampingnya di kemudian hari? Benarkah jika seseorang terkena hipertensi harus minum obat seumur hidup? Terimakasih dokter atas jawabannya.

(Budi, 41, Jakarta)


JAWAB :

Saudara Budi yang Terhormat di Jakarta

Menurut klasifikasi yang dianut sekarang, Tekanan darah Anda termasuk hipertensi stage II. Syukurlah tekanan darah Anda terkontrol dengan baik hanya dengan obat amlodipine dosis kecil. Insya Allah risiko yang sebenarnya ditakutkan pada penderita hipertensi seperti Stroke, jantung, gangguan ginjal, dan lain-lain seiring dengan dengan terkontrolnya tekanan darah Anda juga semakin kecil.

Salah satu masalah besar pada pasien penderita hipertensi adalah kepatuhan dalam mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan. Dan, pasien, penderita sering menganggap bila tekanan darah mereka sudah kembali normal, mereka menghentikan obat-obatnya. Ini salah satu faktor yang berperan tingginya angka kejadian stroke, gangguan jantung, ginjal di Indonesia.

Kemudian, sesuai dengan pertanyaan Anda, kemungkinan besar Anda mengalami hipertensi esensial, penyebabnya tidak diketahui secara pasti, salah satu faktor risikonya adalah  adalah genetik, disamping faktor Usia, etnis, gaya hidup, pola makan, berat badan dan sebagainya. Jadi, faktor genetik hanya salah satu dari banyak faktor saja, dan Anda tidak harus mengalami hipertensi juga walau orang tua Anda menderita hipertensi. Gaya hidup, pola makan yang sehat, mempertahankan berat badan yang normal, Insya Allah dapat mengurangi risiko Anda menderita hipertensi.

Pada hipertensi esensial yang Anda alami, biasanya juga akan Anda sandang selama hidup, tetapi tidak berarti anda harus minum obat selamanya juga. Kadang-kadang dengan memodifikasi faktor risiko yang dapat diubah seperti menurunkan berat badan, berhenti merokok, tidak minum alkohol,  banyak makan sayur-sayur, buah-an, dan makanan berserat, mengurangi konsumsi garam, olahraga teratur, belajar mengelola stress, dapat membantu mengontrol tekanan darah Anda. Tetapi, kapan Anda barangkali tidak perlu lagi menggunakan obat-obatan, sebaiknya Anda konsultasi ke dokter yang merawat Anda.

Masalah efek samping  penggunaan Amlodipine, sejauh dibawah pengawasan dokter yang memberikannya tidak ada masalah. Efek sampingnya pasti ada, dan itu sangat individual. Di antaranya adalah, jantung berdebar agak cepat, edema di tungkai, mata kali,  kemerahan di muka, leher, dada bagian atas, agak sesak, dan sebagainya. Bila Anda mengalami gejala-gejala seperti ini, segera konsultasikan ke dokter uang merawat Anda.

Demikian, semoga bermanfaat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com