"Kiamat" Masa Lalu Memicu Perkembangan Buaya

Kompas.com - 31/03/2013, 18:02 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

MUNICH, KOMPAS.com - Kepunahan spesies besar-besaran yang terjadi antara masa Triasik dan Jurasik sekitar 201 juta tahun lalu mendorong munculnya berbagai jenis buaya dan aligator modern. Hal ini terungkap dari hasil temuan tim peneliti Ludwig Maximilian University of Munich.

Tim peneliti menemukan fakta bahwa ada satu kelompok pseudosuchia yang bernama crocodylomorpha yang mampu bertahan hidup saat kepunahan massal Di masa lalu, aktivitas vulkanik dan tumbukan meteor membunuh separuh dari jenis dinosaurus dan pseudosuchia yang hidup di masa Triasik.

Pseudosuchia  yang survive menjadi nenek moyang buaya dan aligator modern yang ditemukan saat ini. Pseudosuchia sendiri adalah anggota divisi archosaurus yang morfologinya menyerupai buaya dengan leher pendek, moncong panjang, dan tengkorak besar.

Olga Toljagic dan koleganys, Richard Butler, menganalisis data karakteristik tengkorak pseudosuchia yang diperoleh dari berbagai hasil penelitian sebelumnya.

Hasil analisis Toljagic dan Butler menunjukkan bahwa crocodylomorpha tak hanya mampu bertahan hidup, tapi juga menunjukan keragaman besar dalam waktu beberapa juta tahun setelah peristiwa kepunahan massal terjadi.

Bahkan, beragam jenis baru yang muncul pasca peristiwa kepunahan masal di periode Triasik justru mampu beradaptasi dengan karakter dan kondisi lingkungan yang berbeda seperti sungai, rawa, dan lautan.

"Meski hampir semua jenis mengalami kepunahan, namun kelompok yang tersisa ternyata masih mampu berkembang baik dalam konteks perkembangan morfologi dan anatomi serta keragaman morfologis secara keseluruhan," kata Toljagic sebagaimana dikutip Livescience, Selasa (26/3/2013).

Hasil temuan Toljagic dan Butler, menurut Stephen Brusatte seorang paleontolog dari University of Edinburgh, memberi kesan bahwa kepunahanlah yang memungkinkan kemunculan berbagai jenis buaya.

"Kepunahan yang terjadi sepertinya memberikan efek yang besar dengan 'menghilangkan' banyak spesies dan kemudian memberikan kesempatan spesies baru untuk berkembang," ujar Brusatte, yang tidak terlibat dalam penelitian.

Brusatte menyarankan, tahapan selanjutnya adalah menyatukan gambaran rinci mengenai dinosaurus yang hidup pada waktu yang sama, untuk memahami bagaimana dinosaurus dapat bertahan hidup dari kepunahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau