JAKARTA, KOMPAS.com — Badak sumatera di Kalimantan diperkirakan telah punah sebelum tahun 1990. Namun, kini, bukti-bukti terbaru mengindikasikan masih adanya spesies tersebut di bumi Kalimantan.
Lewat survei terbaru, WWF Indonesia, Universitas Mulawarman, Dinas Kehutanan Kutai Barat, dan masyarakat berhasil menemukan jejak badak di Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Jejak badak sedang diukur.
Bukan cuma jejak badak yang ditemukan. Sejumlah 30 spesies tumbuhan yang menjadi pakan badak pun ditemukan. Artinya, badak sumatera di Kalimantan masih memiliki opsi pakan.
Glochidion glomemerulatum, salah satu jenis pakan badak.
Nblia japanica, pakan badak.
Bukti lain yang ditemukan adalah bekas gesekan tubuh badak pada pohon, bekas gesekan cula pada dinding kubangan, serta bekas gigitan dan pelintiran pada pucuk tanaman.
Bekas kubangan badak.
Bekas goresan cula badak.
Daun yang dipuntir badak.
"Penemuan ini sangat penting bagi dunia, khususnya bagi konservasi Indonesia sebab ini menjadi pencatatan baru keberadaan badak sumatera di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah Kubar," kata Bambang Novianto, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Kementerian Kehutanan.
"Perlu segera disusun strategi bersama serta rencana aksi yang komprehensif dan partisipatif bersama para pihak terkait sehingga upaya konservasi badak sumatera di Kalimantan ini dapat berlangsung jangka panjang dan didukung pendanaan berkelanjutan," kata Nazir Foead, Direktur Konservasi WWF-Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.