Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2013, 13:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, siapa yang tidak mengenal fitness? Dapat dipastikan hampir seluruh masyarakat terutama kaum muda perkotaan sudah sangat familiar dengan aktivitas olahraga yang satu ini. Fitness bahkan sudah bukan lagi sekadar kegiatan olahraga tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern, tentu saja banyak di antaranya yang memiliki tujuan demi mendapatkan bentuk tubuh ideal, kebanyakan untuk menurunkan berat badan.

Berbagai tahapan-tahapan fitness pun telah diikuti namun terkadang sangat banyak pula yang akhirnya gagal mencapai target, yaitu menurunkan berat badan. Apakah penyebabnya? Konsultan kesehatan dari Academy Fitness and Spa, Hendry menyampaikan penyebab kenapa sebagian orang telah berusaha dengan segenap kemampuan namun akhirnya berat badan tetap dan terkadang justru naik.

Menurut Hendry, hal tersebut dikarenakan kebanyakan orang langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah besar setelah fitness dengan alasan, banyak tenaga yang telah terkuras. "Setelah latihan, makannya malah terlalu berlebihan," kata Hendry, Jumat (15/3/2013) dalam acara Healthy Start Nutrilite di Cisalak, Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Hendry, konsumsi makanan dalam jumlah besar setelah beraktivitas itulah yang menyebabkan kegiatan fitness menjadi sia-sia. Alangkah baiknya, sebelum memulai dan mengakhiri aktivitas fitness, sebaiknya mengonsumsi makanan dalam skala kecil seperti buah-buahan dan konsumsi makanan dalam skala besar dilakukan minimal satu jam setelah kegiatan dilakukan.

Hendry mengatakan, dengan terlebih dahulu mengonsumsi makanan dalam skala kecil yang lebih banyak mengandung protein, maka hal itu dapat mengontrol nafsu makan ketika mengonsumsi makanan dalam skala besar yang lebih banyak mengandung karbohidrat dan lemak.

"Kalau saya sebelum mulai latihan makan pisang dan setelahnya makan pisang lagi, selang satu atau dua jam baru makan besar," jelas Hendry yang juga merupakan seorang Private Personal Trainer untuk Yoga ini.

Hendry sendiri tidak melarang konsumsi karbohidrat ataupun lemak karena dua sumber energi tersebut tetap mutlak dibutuhkan oleh tubuh tetapi tentu saja kadarnya tetap tidak melebihi konsumsi protein karena protein tetap yang paling utama terutama ketika usai menjalani aktivitas yang menguras fisik seperti fitness.

Orang Indonesia kurang konsumsi protein

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan World Health Organization (WHO), kebanyakan penduduk Indonesia kurang mengonsumsi protein setiap harinya, terlebih protein yang bersumber dari sayur dan buah-buahan. Hal itu disampaikan Adiarti Nursasanti, ahli nutrisi dari Amway Indonesia.

Menurut dia, rata-rata orang Indonesia hanya makan buah dan sayur 2,5 porsi/hari dan itu sangat sedikit dari yang dianjurkan, yaitu 5-9 porsi per hari. "Kebutuhan protein untuk orang dewasa idealnya 1 gram per berat badan, namun kebanyakan di Indonesia hanya 5-6 gram saja," kata Adiarti pada kesempatan yang sama dengan Hendry.

Aktivitas padat hingga lupa waktu membuat kebanyakan orang akhirnya menjalani hari-hari dengan pola makan tidak seimbang yang akhirnya berpengaruh pada tidak terlaksananya pola hidup sehat. Padahal, protein memiliki banyak manfaat seperti mendukung pengelolaan berat badan, menunjang pertumbuhan, mendukung proses penyembuhan, menetralikan asam lambung, mengandung isoflavon dan antioksidan untuk mencegah penyakit jantung, osteoporosis, kanker serta regenerasi dan pembentukan sel baru dalam tubuh dan yang paling penting, menjaga daya tahan tubuh.

"Protein yang tidak mencukupi maka dibutuhkan suplemen protein tambahan," kata Adiarti.

Kurangnya protein tentu harus diimbangi dengan adanya konsumsi makanan tambahan demi mencukupi asupan nutrisi harian tubuh. Untuk itu, Nutrilite hadir sebagai upaya menjadi pelopor terdepan dan menawarkan solusi terbaik untuk memenuhi nutrisi lengkap penunjang aktivitas setiap hari yang dibutuhkan semua orang, mulai anak-anak hingga orang dewasa dengan menghadirkan produk kesehatan Nutrilite Healthy Start Pack.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com