Ledakan di Rusia, Asteroid, Meteor, atau Meteorit?

Kompas.com - 19/02/2013, 14:59 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan di Rusia pada Jumat (15/2/2013) lalu menjadi salah satu ledakan akibat benda angkasa terbesar dalam 104 tahun terakhir. Dinyatakan bahwa ledakan adalah ledakan meteor yang berasal dari asteroid. Apa maksudnya?

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, Selasa (19/2/2013), menjelaskan bahwa asteroid, meteor, dan meteorit yang jatuh sebenarnya merupakan benda yang sama.

Ma'rufin menjelaskan, cara termudah untuk membedakan keempat benda tersebut adalah dengan melihat medium di mana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Medium berarti sedang melayang di angkasa, di atmosfer Bumi, atau sudah di permukaan Bumi.

"Ketika benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa, ia disebut asteroid. Tepat ketika benda tersebut masuk ke atmosfer disebut meteoroid," papar Ma'rufin.

Kalau disebutkan asteroid 2012 DA14, berarti benda yang dimaksud ditemukan berada di luar angkasa. Benda dapat mendekati Bumi. Namun, selama tidak memasuki atmosfer Bumi, namanya tidak berubah.

“Ketika meteoroid tampak di langit, ketika itu ia disebut meteor. Apabila meteor itu meledak atau menumbuk bumi, sisa ledakan atau tumbukan yang ditemukan disebut meteorit," kata Ma'rufin.

Dengan demikian, apa yang meledak di Rusia tepatnya disebut meteor yang meledak. Meteor itu sendiri sebelumnya merupakan asteroid kecil yang melintas di luar angkasa, dekat Bumi. Saat asteroid itu mulai memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteoroid.

Bagaimana dengan hujan meteor? Hujan meteor tak selalu disebabkan oleh asteroid secara langsung, tetapi bisa oleh debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi.

Debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer dan menyala disebut hujan meteor atau bintang jatuh. Jika bola meteor lebih besar maka disebut fireball. Jika bola meteor sangat besar seperti pada peristiwa ledakan meteor di Rusia maka disebut bollide.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terpopuler

    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
    Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

    Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

    • Baca semua berita tanpa iklan
    • Baca artikel tanpa pindah halaman
    • Akses lebih cepat
    • Akses membership dari berbagai platform
    Pilihan Tepat!
    Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
    Masuk untuk aktivasi
    atau
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau