Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jero: Masyarakat Susah Diajak Berhemat Listrik

Kompas.com - 18/02/2013, 11:52 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menilai masyarakat Indonesia susah untuk menghemat energi listrik. Hal ini terlihat dari konsumsi setrum masyarakat yang terus melonjak.

Saat ini, sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih memakai bahan bakar minyak (BBM). Hal tersebut akan mengakibatkan konsumsi BBM untuk pembangkit listrik ini semakin besar.

Di sisi lain, konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor juga semakin melonjak. Padahal, lifting minyak terus menurun, dan belum ditemukan lifting minyak baru dengan produksi yang banyak. Karena sebagian besar BBM ini masih disubsidi, hal ini akan mengakibatkan subsidi energi, khususnya BBM, semakin meningkat. Ini juga semakin memberatkan defisit neraca perdagangan karena sebagian besar disebabkan oleh impor minyak.

"Konservasi energi kita ini masih lemah. Kita lemah untuk diajak berhemat energi. Untuk kampanye mematikan lampu di siang hari atau pas tidak ada aktivitas saja susahnya minta ampun," kata Jero dalam Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI Perihal Evaluasi Kinerja 2012 dan Rencana Kerja 2013 di DPR Jakarta, Senin (18/2/2013).

Jero menegaskan, ada keinginan dari pemerintah untuk bisa melakukan penghematan khususnya dari energi ini.

Caranya adalah melakukan peningkatan sumber energi dari energi baru dan terbarukan, misalnya sumber energi listrik dari geothermal, air hingga biomassa dan tenaga matahari. Hal ini disebabkan kebutuhan listrik hingga 2012 sebesar 48.000 MW, yang naik 4.000 MW dari 2011.

Di tahun ini dan di masa mendatang, perkiraannya energi listrik ini akan bertambah sekitar 5.000 MW per tahun. "Pengalihan sumber energi ke energi baru dan terbarukan ini akan menekan defisit negara. Sebab, hampir sebagian besar pembangkit listrik kita masih memakai energi BBM. Ini yang harus dikurangi," tambahnya.

Dalam hitungan Jero, ada tambahan energi listrik dari geothermal sebesar 30.000 MW, dari energi air (hydro power) sebesar 75.000 MW, serta energi biomassa dan tenaga matahari sebesar 50.000 MW. "Ini yang harus dikerjakan sekarang. Energi ini bila dipakai oleh dua generasi (anak hingga cucu) masih aman dan ini tidak akan habis," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com