Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Hortikultura Dihentikan, Produk Lokal Mengisi Pasar

Kompas.com - 28/01/2013, 20:47 WIB
Adrian Fajriansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keputusan pemerintah menghentikan sementara impor 13 jenis produk hortikultura tidak akan mengganggu pasokan produk buah dan sayuran ke beberapa toko buah di Jakarta. Hal itu karena pasokan dalam negeri bisa mencukupi dan memiliki kualitas yang baik.

Tiga belas jenis produk hortikultura yang impornya dihentikan sementara, yaitu kentang, kubis, wortel, cabai, nanas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian, bunga krisan, bunga anggrek, dan bunga heliconia.

"Hampir semua produk itu, khususnya buah dan sayuran pasokanya berasal dari dalam negeri, sehingga ketersediaan toko aman," kata Wakil Kepala Toko Buah All Fresh, Iman Hanafi, Senin (28/1/2013) di Jakarta.

Iman mengatakan, produk dalam negeri itu sebagian besar berasal dari Pulau Jawa. Umumnya sayuran berasal dari Jawa Barat, sedangkan buah-buahan berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera, dan Kalimantan. "Semua pasokan produk itu lancar dan sangat baik," katanya.

Menurut Iman, jikapun ada produk impor yang mengisi toko, di tempatnya bekerja, umumnya apel, pear, anggur, kiwi, jeruk, dan leci. "Mayoritas produk itu berasal dari China, tetapi bukan termasuk kategori yang dilarang impor oleh pemerintah," jelasnya.

Namun demikian, untuk wortel dan durian masih tergantung dengan pasokan luar negeri. "Bahkan durian sekitar 90 persen berasal dari Thailand," ujarnya.

Iman menerangkan, impor itu dilakukan karena beberapa pertimbangan, khususnya tampilan fisik. Produk wortel dan durian impor memiliki bentuk lebih mulus dan ukuran lebih besar dibanding produk dalam negeri. "Para konsumen sangat tertarik dengan produk seperti itu," ujarnya.

Iman menjelaskan, kemungkinan hingga satu bulan ke depan cadangan produk impor, khususnya wortel masih bisa mencukupi kebutuhan toko. Jika cadangan itu habis dan larangan impor masih berlaku maka produk dalam negeri yang akan mengisi kekosongannya.

Menurut Supervisor Umum Toko Buah PT Rezeki Super Market, Hendra Cahyadi, selama produk dalam negeri bisa mencukupi dan berkualitas baik maka akan dipilih. "Produk dalam negeri banyak yang berkualitas baik dan tidak kalah dengan produk impor," katanya.

Hendra mengatakan, konsumen tidak mementingkan asal suatu produk, yang utama kualitasnya. "Jika produk impor tidak berkualitas maka tidak akan dipasok, sedangkan produk dalam negeri yang berkualitas pasti dipasok, dan sebaliknya," ungkapnya.

Hendra mengungkapkan, saat ini sekitar 80 persen produk dalam negeri telah memenuhi kebutuhan konsumen di toko tempatnya bekerja. "Produk dalam negeri akan semakin bertambah, sedangkan produk impor akan berkurang. Hal itu karena produk dalam negeri sudah banyak yang bisa bersaing dengan produk impor," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com