Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandar Lampung Beri Santunan Korban Tembok Runtuh

Kompas.com - 25/01/2013, 03:32 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandar Lampung Herman HN meninjau lokasi kejadian tembok runtuh yang mengakibatkan dua bocah tewas. Ia juga menjenguk korban dan keluarga sekaligus memberikan santunan.

"Saya turut berdukacita atas kejadian ini. Mungkin santunan yang diberikan tidak ada artinya tapi mudah-mudahan dapat membantu keluarganya," kata Herman saat berada di lokasi tembok runtuh di Kelurahan Talang, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Kamis (24/1/2013) malam.

Santunan yang diberikan untuk korban luka-luka dirawat di rumah sakit sebesar Rp 2,5 juta, korban sakit Rp 2 juta, sementara keluarga dari korban meninggal dunia mendapatkan santunan Rp 5 juta.

Untuk dua bocah korban tertimpa tembok runtuh yang masih dirawat di rumah sakit, semua biayanya akan ditanggung Wali Kota. "Dua orang yang masuk rumah sakit akan ditanggung biayanya oleh saya," kata Herman.

Dua bocah tewas akibat tertimpa tembok saat hujan deras mengguyur Kota Bandar Lampung yang mengakibatkan banjir di sejumlah tempat di ibu kota Provinsi Lampung ini.

Tembok runtuh di Kelurahan Talang, Kecamatan Teluk Betung Selatan (TBS), Bandar Lampung, menimpa dua bocah bernama Jihad Bisma (9) dan Imam Al Mustada (9). Keduanya tertimpa pagar tembok gedung futsal milik Pemprov Lampung.

Selain dua bocah tersebut, masih ada empat bocah lain yang tertimpa tembok, tetapi selamat dari maut. Keempat bocah tersebut adalah Yuda (9), Renal (9), Rohman (9), dan Aji (9).

Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.45 WIB selepas enam bocah itu bermain dan ingin pulang ke rumah masing-masing. Tanpa disadari, tembok roboh dan menimpa mereka.

Pada saat itu, hujan sangat deras sehingga aliran air hujan cukup deras dan meluber ke mana-mana. Keempat bocah itu segera dibawa ke rumah sakit, tetapi dua bocah di antaranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tidak bisa tertolong karena terjadi luka dan pendarahan di kepalanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com