Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Jebol, Pompa Mati, dan Air Pasang Picu Banjir di Pluit

Kompas.com - 20/01/2013, 19:39 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, sebagian kawasan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yakni Kelurahan Pluit, Penjaringan, Penjagalan, dan Kapuk, masih terendam banjir. Kedalaman air yang merendam wilayah itu cukup bervariasi hingga mencapai dua meter.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, banjir di wilayah tersebut disebabkan oleh meluapnya Waduk Pluit dan Kali Angke Hilir akibat guyuran hujan dalam beberapa hari kemarin. Dari sekitar 270.000 jiwa warga Kecamatan Penjaringan, sebanyak 7.413 jiwa terpaksa diungsikan ke 15 posko di lokasi setempat.

Menurut Sutopo, Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai yang banjir. Kali Cideng yang memiliki kapasitas debit 30 meter kubik per detik menerima beban tambahan sekitar 30 meter kubik per detik dari tanggul sungai yang jebol di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Jebolnya tanggungl itu juga menyebabkan banjir di sebagian Jalan Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia, dan Jalan MH Thamrin.

Pada saat bersamaan, pompa di Waduk Melati yang berkapasitas 12 meter kubik per detik dan pompa Cideng dengan kapasitas 7 meter kubik per detik juga mati. Demikian pula Kanal Banjir Barat (KBB) yang sudah terisi penuh, ditambah matinya dua pompa banjir berkapasitas 35 meter kubik per detik dan 4 meter kubik di Waduk Pluit karena terendam air.

"Akhirnya banjir meluas karena pasokan debit ke Waduk Pluit terus terjadi, sementara pembuangan air tidak berjalan," kata Sutopo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (20/1/2013).

Sutopo menyampaikan, ketinggian banjir juga dipicu air pasang laut. Dalam catatan BNPB, ketinggian pasang laut tertinggi pada Sabtu (19/1/2013) terjadi pukul 07.35 WIB dengan ketinggian mencapai 0,87 meter. Pada Minggu (20/1/2013), pasang laut tertinggi terjadi pukul 07.51 WIB yang mencapai 0,91 meter.

Di luar itu, BNPB memprediksi pada Senin (21/1/2013) pukul 08.10 WIB, ketinggian air pasang dapat mencapai 0,94 meter. Bahkan pada Kamis (24/1/2013) hingga Sabtu (26/1/2013), pasang tertinggi akan mencapai 1 meter sekitar pukul 09.09-09.46 WIB. "Tentu ini berpotensi terjadi rob air laut," ujarnya.

Secara terpisah, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Soegiyono membenarkan matinya pompa di Waduk Pluit akibat terendam air. Sampai kemarin, baru dua pompa dari total tujuh pompa yang bisa dioperasikan. Pada hari ini, pihaknya mengupayakan pompa lainnya dapat dioperasikan. "Kami coba dilokalisir banjirnya dengan tanggul pasir, setidaknya hari ini pompa yang beroperasi harus bertambah minimal satu pompa," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com